Indonesia Investigasi
TANJUNG ENIM, 30 Juli 2025 — Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan keselamatan kerja dan kesiap siagaan darurat, PLN Nusantara Power UP Bukit Asam menyelenggarakan pelatihan Fire Drill yang berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Juli 2025. Kegiatan ini digelar di Lapangan PLN Nusantara Power UP Bukit Asam dan diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari karyawan dan tenaga keamanan.
Pelatihan ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam menghadapi situasi darurat, khususnya kebakaran. Kegiatan ini juga menjadi bentuk tanggung jawab perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, siaga, dan berdaya tanggap tinggi terhadap risiko operasional.
Dalam pelatihan ini, para peserta mendapatkan materi teori dan praktik langsung, seperti simulasi evakuasi gedung, cara penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), serta prosedur komunikasi dan koordinasi saat keadaan darurat.
Manajer PLN Nusantara Power UP Bukit Asam, Ince Anjas, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk pegawai tetap, namun juga melibatkan Tenaga Alih Daya (TAD) agar seluruh unsur di lingkungan kerja memiliki kesiapan dan pemahaman yang sama dalam menangani keadaan darurat.
“Kegiatan Fire Drill ini menjadi langkah preventif penting untuk melindungi keselamatan seluruh penghuni kawasan kerja, meminimalkan potensi kerugian akibat kebakaran selain itu Fire Drill ini merupakan bagian dari penguatan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menjadi prioritas utama perusahaan dalam mendukung operasional yang aman, efisien, dan produktif.,” ujar Ince Anjas.
Pelatihan Fire Drill ini sekaligus mempertegas komitmen PLN Nusantara Power untuk terus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan tangguh. Perusahaan juga berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa secara berkala sebagai bagian dari program berkelanjutan dalam pengembangan kapasitas SDM.
Melalui pelatihan ini, PLN Nusantara Power UP Bukit Asam berharap seluruh pegawai dapat bertindak cepat, sigap, dan tepat dalam menghadapi potensi kebakaran maupun keadaan darurat lainnya, serta terus mengutamakan aspek keselamatan dalam setiap aktivitas kerja sehingga dapat menekan angka kecelakaan kerja, menjaga produktivitas, serta menciptakan ekosistem kerja yang aman dan berkelanjutan.( firman )
