Banyumas, Jawa Tengah – Hari jadi Banyumas yang diperingati setiap tanggal 22 Februari, pada tahun 2024, menandai peringatan ke-453. FMB (Forum Menara Bersatu) merupakan persatuan paguyuban para pelaku UMKM yang beroperasi di sekitar komplek Menara Pandang Terate, mulai dari ujung utara jalan Bung Karno hingga ujung selatan, serta pelaku UMKM di sekitar pusat Menara Pandang Terate. Persatuan ini juga mencakup pedagang kaki lima (PKL) dari desa Kedungwuluh, Pasirmuncang, Kranji, dan Tanjung.
Pada Kamis malam, 29 Februari 2024, diadakan festival Kentongan untuk memperingati hari jadi Banyumas yang ke-453, dengan tema “Gruyub Rukun Bregas Waras Mbangun Banyumas.” Festival ini diikuti oleh 5 Group Kentongan yang terkenal di Kabupaten Banyumas, memperebutkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 7.500.000,00,-.
Ardi Siswanto, Ketua Panitia dan Ketua FMB (Forum Menara Bersatu), menjelaskan, “Tujuan dari Festival Kentongan ini adalah untuk memperingati hari jadi Banyumas yang ke-453 dan melestarikan budaya asli Banyumas yang terkenal, ‘Kentongan’. Generasi muda harus menjaga dan melestarikan seni budaya tradisional kita.”
Acara Festival Kentongan dihadiri oleh Rellya Venny Octalina, Anggota DPRD II Banyumas dari Fraksi PDI Perjuangan, AKP Mugiono Kapolsek Purwokerto Barat, jajaran dari PT. BLOOD Banyumas yang mengelola Kawasan Wisata Menara Pandang Terate, Jatmiko dari Dinas Pariwisata dan Budaya Banyumas (Disporpabud), serta undangan lainnya.
Meskipun hujan turun saat acara berlangsung, antusiasme masyarakat Purwokerto untuk menyaksikan festival Kentongan sangat tinggi. Ratusan penonton tetap menonton jalannya festival meski hujan mengguyur dan menyebabkan basahnya pakaian mereka. “Ora masalah klambi karo katok teles, sing penting bisa nonton langsung kentongan, apamaning sing tampil grup kentongan sing wis terkenal neng Banyumas,” ujar Warkum, salah satu penonton.
(Har/Arief/Red)
