Cilacap, Jawa Tengah – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari tahun 2023 hingga 2024 yang mencatat inflasi dan deflasi di Kantor BPS pada Jumat (1/3/2024). Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BPS Kabupaten Cilacap Isnaini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap Supriyanto, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Susilan, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Supriyanto dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan tersebut yang sejalan dengan 10 Program Kerja Bupati, khususnya dalam Pengendalian Inflasi dan Ketersediaan Pangan, Pemberdayaan UMKM, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Peningkatan Investasi Daerah.
“Cilacap menjadi mega proyek dari berbagai industri besar, yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cilacap. Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing dalam menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” katanya.
Isnaini menjelaskan bahwa pada Februari 2024, terjadi inflasi M-to-M sebesar 0,51%, inflasi Y-on-Y sebesar 2,64%, dan deflasi Y-to-D sebesar 0,50%. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi, diikuti oleh kelompok kesehatan dan perawatan pribadi.
Pada sektor perhotelan, terjadi penurunan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun terjadi kenaikan secara Y-on-Y.
Perekonomian Cilacap tumbuh sebesar 5,34% (migas) dan 5,76% (nonmigas), dengan kontribusi dari industri pengolahan, pertanian, dan konstruksi. Konsumsi rumah tangga mendominasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 41,70%, dan PDRB per kapita mengalami peningkatan setelah pandemi Covid-19.
“Harapannya Cilacap semakin membaik dan dinikmati oleh seluruh masyarakat. Ini menjadi gambaran bagi para pengambil kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Cilacap,” tutupnya.
(Jumardin/Red/Enka)
