Makassar, Sulawesi Selatan – Irjen. Pol. Andi Rian R Djajadi telah resmi menjabat Kapolda Sulawesi Selatan, dan penyambutannya di Mapolda Sulsel disambut dengan meriah. Selain acara pengalungan kain sutra oleh Wakapolda Sul-sel Brigjen. Pol. Chuzaini Patoppoi, Andi Rian juga disambut dengan acara budaya angngaru yang dipimpin oleh personel Brimob Polda Sul-sel dan Tari Paduppa yang dilakukan oleh personel Polwan Polrestabes Makassar.
Andi Rian terlihat seperti seorang raja ketika memakai payung khas kerajaan Sulawesi Selatan dan berjalan di tengah acara penyambutan tersebut. Ia juga menandai kehadirannya dengan menyalami satu per satu barisan pejabat utama (PJU) Polda Sulsel yang berjejer.
Setelah penyambutan, acara dilanjutkan dengan paparan laporan kesatuan dan upacara serah terima Pataka Polda Sulsel. Rangkaian kegiatan lain juga telah disiapkan di Mapolda Sulsel seperti rapat paripurna Bhayangkari, serah terima Ibu Asuh Polwan, kenal pamit, acara pengantar tugas, serta parade penyambutan.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sulsel, Andi Rian Djajadi menjabat Kapolda Kalimantan Selatan. Ia telah lama berkarir sebagai anggota Polri dan pernah menjabat sebagai Kasat Res Narkoba Poltabes Medan, Kapolres Tebingtinggi, serta Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Poldasu. Ia juga pernah menjadi Dirreskrimum Polda Sumatra Utara (Sumut), Wadirtipidum Bareskrim Polri, dan Karokorwas PPNS Bareskrim Polri.
Andi Rian Djajadi banyak terlibat dalam menangani kasus-kasus penting, seperti kasus pembunuhan berencana hakim Pengadilan negeri (PN) Medan Jamaluddin serta kasus penembakan terhadap 6 anggota FPI. Sebagai seorang perwira berdarah Bugis, kariernya banyak dihabiskan di daerah Sumatera.
Penyambutan Andi Rian R Djajadi sebagai Kapolda Sulsel menjadi moment penting bagi masyarakat Sulawesi Selatan karena Kapolda baru tersebut diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi sulsel. Acara penyambutan tersebut juga memberikan gambaran positif mengenai perayaan budaya dan kesenian, serta tanda kehormatan bagi seorang pejabat negara yang sangat dihormati.
(Sarifuddin)