Indonesia Investigasi
Banda Aceh – Konferensi nasional pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK) ke XVI tahun 2024 di Indonesia telah dimulai sejak tanggal 4 Juli 2024 secara daring di 9 region serta agenda Puncak di Banda Aceh dengan metode hybird (daring dan luring). Dari tanggal 3-5/10-2024.
Konferensi ini menjadi ruang untuk mempertajam teori perubahan yang terutang dalam peta jalan PRBBK tahun 2024- 2025 serta meninjau kembali dinamika dalam ancaman, kerentanan, dan kapasitas pada tingkat komunitas dengan merawat refleksi atas Tata kelola PRBBK di Indonesia. Kompresi ini mengemukakan kekhawatiran atas meningkatnya risiko-risiko bencana akibat pembangunan, perubahan iklim, degradasi lingkungan dan lain-lain. Masyarakat berhadapan langsung dengan resiko-resiko tersebut.
Barbie untuk mendorong dialog multi pihak demi membangun konsensus atas risiko dan aksi-aksi pengelola risiko, untuk mendorong inovasi, dan mengadopsi transformasi digital dalam membangun ketangguhan komunitas.
Deklarasi ini dengan menegaskan pentingnya kolaborasi dan koordinasi lintas sektor. Semua pihak – pemerintah masyarakat, akademisi, swasta, dan media – perlu bekerja sama secara sinergis dan terstruktur untuk mencapai ketangguhan masyarakat yang berkelanjutan.
Redaksi(tim)