Demak, Jawa Tengah – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Demak bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) mengambil tindakan cepat dan strategis untuk menangani masalah pada tanggul Sungai Wulan, yang terletak di Dukuh Norowito, Ketanjung, Karanganyar. Kondisi tanggul ini menjadi perhatian kembali setelah banjir terjadi pada bulan Februari yang lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto, mengungkapkan bahwa telah dilakukan upaya penambalan sementara pada titik-titik tanggul yang jebol.
“Kami telah melakukan penambalan sementara sebagai langkah darurat untuk mencegah terulangnya banjir,” ujar Sugiharto setelah menghadiri acara Megengan baru-baru ini.
Jebolnya tanggul pada Minggu (10/3/2024) disebabkan oleh melimpahnya debit air. Sugiharto menjelaskan, “Tanggul jebol karena meluapnya debit air, meskipun debitnya tidak begitu tinggi, namun sungai kembali meluap.”
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa air yang berpotensi menyebabkan banjir berasal dari kawasan Muria yang mengalir ke Kali Gelis, kemudian menuju Kali Wulan. Hal ini menunjukkan perlunya pengaturan yang lebih baik terhadap arus air menuju muara sungai Wulan.
Saat ini, tiga alat berat milik BBWS telah dikerahkan ke lokasi untuk menangani kondisi tanggul yang masih memperihatinkan. Pemda dan BBWS bertekad untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera.
Di tengah upaya penanganan, masyarakat setempat mulai mengamankan barang-barang dan mengungsi sementara waktu. Salah satu warga, Ahmad Buser (48), mengungkapkan pengalamannya, “Saya sudah menyiapkan barang-barang penting di lantai dua, mematikan listrik, dan mengungsikan keluarga saya. Kami semua trauma.”
Pemda dan BBWS berupaya keras memastikan situasi terkendali dan warga dapat kembali ke rumah mereka dengan aman, tanpa ancaman banjir akibat tanggul yang jebol di masa mendatang.
(Arief/Red)
