Indonesia Investigasi
ACEH BARAT – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mulai melakukan penambalan (patching) pada sejumlah ruas jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah di beberapa kecamatan, termasuk Samatiga, Bubon, Woyla, dan Pribu, Minggu (11/5/2025).
Langkah cepat ini diambil sebagai respons atas banyaknya keluhan masyarakat mengenai jalan berlubang yang membahayakan keselamatan, khususnya bagi pelajar yang melintasi jalur tersebut setiap hari.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM., menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses pengerjaan berlangsung. Ia menjelaskan bahwa meskipun jalan-jalan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh, namun Pemkab Aceh Barat merasa perlu bertindak cepat mengingat tingginya risiko kecelakaan.
“Jalan tersebut memang menjadi kewenangan provinsi, namun karena kondisinya sudah sangat membahayakan dan banyak masyarakat menjadi korban kecelakaan, maka kami mengambil inisiatif untuk melakukan patching sementara,” ujar Bupati Tarmizi.
Ia menambahkan, jika harus menunggu alokasi dana dari provinsi, proses perbaikan dapat tertunda lebih lama, bahkan berisiko tidak terlaksana akibat keterbatasan anggaran.
Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr. Kurdi, S.T., M.T., IPM, ASEAN.Eng., menjelaskan bahwa pekerjaan tambal sulam dilakukan secara bertahap. Saat ini, proses pengerjaan telah berpindah dari Kaway XVI ke wilayah Samatiga, Bubon, Woyla, dan Pribu. Tahap selanjutnya akan difokuskan ke kecamatan Panton Reu dan Sungai Mas.
“Pekerjaan patching ini bersifat darurat untuk menjamin keselamatan pengguna jalan. Kita tidak bisa menunggu terlalu lama, karena yang jadi korban adalah rakyat, terutama anak-anak sekolah,” tegas Dr. Kurdi.
Pemkab Aceh Barat mengimbau masyarakat untuk bersabar dan tetap berhati-hati saat melintasi area pengerjaan. Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan perbaikan ini seefisien mungkin guna meminimalkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat.
Nouval Farabi