“Kisah Kepemimpinan Umar bin Khattab yang Abadi”
Indonesia Investigasi
MADINAH — Sosok Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dikenal dalam sejarah Islam sebagai pemimpin yang adil, tegas, dan sangat peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya. Di masa pemerintahannya, kesejahteraan umat menjadi prioritas utama, bahkan ia sendiri turun langsung memastikan rakyatnya tidak kekurangan.
Dikisahkan, pada suatu malam Umar bin Khattab berjalan seorang diri di sudut kota Madinah. Dalam kesunyian malam, beliau mendengar suara tangisan anak-anak dari sebuah rumah sederhana. Dengan penuh perhatian, Umar mendekat dan melihat seorang ibu sedang merebus sesuatu di atas api kecil.
Ketika ditanya, sang ibu menjelaskan bahwa yang direbusnya hanyalah air kosong agar anak-anaknya berhenti menangis karena lapar. Mendengar jawaban itu, Umar bin Khattab tertegun dan meneteskan air mata. Ia segera kembali ke Baitul Mal (perbendaharaan negara) dan memanggul sendiri sekarung gandum serta daging untuk keluarga tersebut.
Seorang pengawal yang menemani sempat menawarkan diri untuk membawa beban itu, namun Umar menolak sambil berkata tegas,
“Apakah engkau yang akan menanggung dosaku di hadapan Allah jika mereka lapar?”
Setibanya di rumah ibu itu, Umar sendiri yang menyalakan api, memasak makanan, dan memberi makan anak-anak tersebut hingga kenyang. Setelah itu, beliau duduk di depan rumah kecil itu sambil tersenyum haru melihat mereka tertidur dengan perut kenyang.
Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan Umar bin Khattab bukan sekadar memerintah dari balik istana, tetapi hadir langsung di tengah rakyatnya. Ia menunjukkan bahwa pemimpin sejati adalah yang tidak bisa tidur sebelum memastikan rakyatnya hidup layak dan tidak kelaparan.
Pesan moral:
Teladan Umar bin Khattab menjadi pelajaran bagi setiap pemimpin masa kini, bahwa kekuasaan bukanlah kehormatan semata, melainkan amanah besar yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Tgk Abdullah







