Indonesia Investigasi
Subulussalam – Indonesiainvestigasi.com – 11 Oktober 2024 – Proyek pembangunan bronjong pengaman tebing di Dusun Sungai Belegen, Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, mengalami ambruk dua meter dari pusat Pemakaman Umum. Insiden ini diduga akibat pengerjaan yang tidak maksimal.
Proyek pembangunan di kerjakan dua Minggu terakhir pada bulan September yang bersumber dari dana APBN tahun 2024,memiliki volume 20.0 x 3,5 meter dengan anggaran sebesar Rp 50.500.000. Namun, bronjong tersebut ambruk karena dianggap tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan, sehingga mengalami kerontokan dan amblas.
Warga setempat yang enggan disebutkan namanya saat di konfirmasi menyatakan bahwa bangunan bronjong telah ambruk total. “Bangunan ini Ambruknya itu ambles ke bawah, tidak kuat karena tidak ada pondasi yang memadai,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kejadian ini berlangsung pada pagi hari dan hampir 80% bangunan mengalami kerusakan.
Kepala Desa Danau Tras, Banjir, mengakui bahwa pengaman tebing tersebut memang mengalami ambruk. Ia menyebut bahwa mereka telah mengetahui adanya anggaran untuk pembangunan bronjong ,tidak mencukupi akan tetapi mereka tetap mengerjakannya dan berupaya menyelesaikan dengan cepat. Namun, ia menambahkan bahwa kejadian ini adalah bencana.namun tidak mengetahui bahwa proyek ini akan menyebabkan kerugian negara.
Kesalahan dalam proyek ini adalah tanggung jawab Ketua BPG yang lama dan tidak memahami potensi kerugian negara,katanya.
Di samping itu mantan Ketua Badan Permusyawaratan Gampong (BPG), Saptudin, menjelaskan saat di hubungi awak media jurnalis ini, melalui telpon whatsapp menyatakan bahwa memang pada saat tahun 2023 itu memang kami yang mengusulkan anggaran, tetapi kan masa tahun itu.
Meskipun yang mengusulkan anggaran pekerjaan ini, itu bukan tanggung jawab kami atas pengawasan karena masa jabatan telah habis,dan dalam kegiatan saya tidak ada terlibat lagi pengawasan,Ia menekankan bahwa Ketua BPG saat ini di tahun 2024 ini adalah anak kandung dari Kepala Desa,ujarnya.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran mengenai penggunaan anggaran negara dan kualitas pembangunan infrastruktur di desa. Investigasi lebih lanjut mengenai masalah ini diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti ambruknya bronjong tersebut.
Kasus ini masih dalam penyelidikan untuk memastikan faktor-faktor penyebab ambruknya bangunan tersebut
(Jm)