Medan, Sumatera Utara – Kasus pembakaran rumah seorang wartawan binaan Kodim 0209/Labuhanbatu Korem 022/PT Kodam I/BB mendapat perhatian serius dari jajaran TNI, terutama TNI AD.
Terhadap kasus ini, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi S.Sos., M.Si. (Han), menyampaikan keprihatinan atas musibah yang menimpa Junaidi, rekan sesama wartawan.
“Kami mendukung penuh upaya Kepolisian dalam melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembakaran rumah Junaidi, wartawan binaan Kodim 0209/Labuhanbatu,” kata Jenderal bintang satu yang sebelumnya menjabat sebagai Asops Kasdam I/BB, Kamis (21/03/2024).
Brigjen TNI Kristomei, yang pernah menjabat sebagai Danrindam Iskandar Muda, juga mengajak rekan-rekan media untuk terus mengangkat berita ini dan mengawal proses penyelidikan hingga pelaku berhasil diungkap.
“Teruskan pemberitaannya, dan kawal proses ini hingga pelakunya terungkap,” tegas Brigjen TNI Kristomei, yang juga pernah menjabat sebagai Kapendam Jaya dan Paban IV/Opsdagri Sops TNI.
Sebelumnya, rumah seorang wartawan yang aktif mempublikasi kegiatan TNI, khususnya di Kodim 0209/LB Korem 022/Pantai Timur Kodam I/BB, menjadi korban pembakaran. Hingga saat ini, pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Beredar informasi bahwa kasus pembakaran rumah tersebut terkait dengan pemberitaan masalah peredaran narkoba di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara. Junaidi, yang aktif dalam melaporkan peredaran narkoba, diduga membuat para bandar dan pengedar gelisah sehingga rumahnya dibakar.
Peristiwa pembakaran rumah Junaidi terjadi pada Rabu, 21 Maret 2023, pukul 01.30 dinihari di Lingkungan Talsim, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Ketika itu, Junaidi Marpaung tiba di rumahnya pada pukul 00.46 WIB setelah melaksanakan kegiatan liputan. Namun, pada pukul 01.30 WIB, saat sedang beristirahat di kamar, Junaidi mendengar suara seperti pecahan kaca di garasi mobil depan rumah, diikuti oleh suara hembusan angin.
Mendengar suara tersebut, anak Junaidi langsung berteriak, dan Junaidi melihat kepulan asap di depan rumah. Dia segera memeluk anaknya dan keluar rumah bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri. Warga sekitar kemudian menghubungi pemadam kebakaran, dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut, Junaidi mengalami kerugian materi berupa rumah permanen dan isinya, mobil Toyota Rush, serta SPM Yamaha Majesty.
“Saat ini, pihak Kepolisian telah menangani masalah ini. Diduga api berasal dari pelemparan bom molotov yang dilakukan oleh orang tak dikenal, dikuatkan dengan ditemukannya pecahan botol di belakang parkiran mobil depan rumah,” jelas Junaidi.
Junaidi juga mengungkap bahwa beberapa hari sebelum kejadian, dia mendapat ancaman pembunuhan terkait investigasinya tentang peredaran narkoba dan minyak ilegal di wilayah Kabupaten Labuhanbatu. Dia juga menerima pesan pribadi di akun Facebook-nya dari akun “Darago Flying High” dengan isi “Hai, bosku. Menyala!”.
Junaidi berharap pihak Kepolisian dapat mengusut tuntas pelaku pembakaran rumahnya.
(YB)