Indonesia Investigasi
JAKARTA – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta kembali menggelar acara *Pemantapan Kesadaran Bela Negara Angkatan ke-2*
Dengan format *dialog interaktif. Kegiatan yang dibuka oleh Bapak Pepen Kuswandi (Kesbangpol DKI)*
Dimulai pukul 08.30, ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya bela negara di tengah tantangan globalisasi dan disrupsi digital. Turut memberikan Nara Sumber antara lain :
1. *M. Asyik Noor Hilmany* Pakar keamanan siber dan proxy war
2. *Bahrain Suryakara* Akademisi bidang pertahanan negara
3. *Ni Putu Nyari Artha* – Praktisi media dan literasi digital
Mereka membahas berbagai ancaman kontemporer, seperti:
– *Proxy war* (perang asimetris melalui disinformasi dan polarisasi sosial)
– *Hoax & Disinformasi ujaran kebencian* yang mengancam persatuan bangsa
– *Strategi bela negara non-militer* melalui literasi digital dan partisipasi masyarakat
*Partisipasi Organisasi Bela Negara*
Acara ini dihadiri oleh perwakilan berbagai organisasi bela negara, antara lain:
– *Forum Kader Bela Negara (FKBN)* DKI Jakarta
– *Korps Satuan Mahasiswa Bela Negara Esa Unggul*
– *Garda Bela Negara Nasional (GBNN)*
– *Forum Komunikasi Bela Negara (Forkom BN)*
– *Persatuan Putra Putri Angkatan Darat (PPP AD)*
Kehadiran mereka menunjukkan *kolaborasi aktif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat* dalam memperkuat ketahanan nasional.
Interaksi & Komitmen Peserta
Selain diskusi panel, peserta diajak *simulasi identifikasi hoax* dan *brainstorming solusi* untuk mengedukasi masyarakat. *papar Pepen Kuswandi*
Forum Kader Bela Negara (FKBN) DKI Jakarta, menjadi pengawal dalam penyampaian materi pandangan FKBN pada acara pemantapan tersebut dengan tema *”Proxy War ” Hoax dan Disinformasi : Ancaman Pemecah Belah Persatuan di Abad 21″*
*Fokus Materi: Ancaman Digital dan Strategi Penanggulangan*
Disampaikan Oleh Bung Drs. Muhammad Bardansyah. Ch. Cht mewakili FKBN dalam pemaparannya untuk menyampaikan :
1. *Dampak Proxy War*: Ancaman non-fisik seperti disinformasi dan polarisasi sosial yang dimanfaatkan pihak asing untuk melemahkan persatuan .
2. *Bahaya Hoax* Penyebaran konten palsu yang memicu konflik SARA, terutama di daerah terpencil dengan akses informasi terbatas .
3. *Peran Kader Bela Negara* Edukasi literasi digital, verifikasi informasi, dan kolaborasi dengan komunitas lokal untuk membangun *early warning system* terhadap hoax .
*Metode Interaktif dan Partisipasi Aktif* bagaimana mencegah narasi provokatif yang berpotensi memecah bela persatuan sampai ke tingkat desa .
*Komitmen Bersama*
Ketua FKBN DKI Jakarta menegaskan, *”Bela negara di era digital bukan hanya tugas TNI/Polri, tetapi juga kewajiban kita semua untuk menjadi filter informasi”* serta mengkampanyekan #BijakBerdigital sebagai wujud nyata bela negara .
Kegiatan ini menjadi bukti sinergi KESBANGPOL DKI dengan Organisasi Kemasyarakatan dalam menjaga keutuhan NKRI. Melalui pendekatan edukatif.
Diharapkan kader FKBN mampu menjadi garda terdepan penangkal hoax di daerah masing-masing .
Pungkas Mourits Kussoy Selaku Kepala FKBN DKI Jakarta. dalam keterangan singkat nya. (FL/Red)