Pem-peng (Kerang Air Tawar) Mulai Laris Dipasaran

Indonesia Investigasi 

PEUREULAK – Kerang air tawar salah satu sumber pendapatan ekonomi masyarakat di sepanjang pesisir sungai Peureulak, terutama diGampong Bandrong Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Kamis 5/6/2025.

 

Meski hangat diberitakan sungai Peureulak pernah nampak buaya dan ada yang diterkam namun disungai Peureulak ini menjadi sumber rezeki bagi sebagian warga, baik dengan cara mencari ikan air tawar, udang galah maupun kerang atau sebutan pem-peng dalam bahasa Aceh.

Bacaan Lainnya

 

Dan Pempeng(kerang Air Tawar) bisa anda membelinya dengan harga relative murah, yaitu satu tumpuk/ukuran timba Sedang dengan harga Rp 20 ribu atau bisa dibeli pergoni 15 kilo seharga Rp 100 Ribu.

 

Pem-Peng diambil dengan cara menyelam oleh masyarakat Gampong Bandrong dengan menggunakan Boet dan mesin kompresor, juga selang angin yang digunakan untuk bernafas didalam air.

 

Salah satu pencari Pem-peng Salman (22) mengatakan mereka menyelam sekitar 15-20 menit, sesampainya didalam kami kumpulkan kedalam baju ukuran sanggup kami keluar ke permukaan air.

 

Lanjutannya, dalam satu hari bila tidak ada kendala mesin kompresor bisa kami dapatkan sekitar 10/12 goni ukuran 15 kilo.ujar Salman.

 

Pem-peng tersebut setelah proses pencarian satu hari oleh tiga boat nelayan, pada sore hari langsung dijemput oleh pembeli baik dari gampong maupun luar Gampong sebagian untuk di jual lagi dan ada juga untuk dimakan sendiri.

 

Salah satu penampung Pem-peng di gampong Bandrong Muslim (31) menjelaskan walaupun tiga boat yang mencari tiap hari namun selalu kehabisan jika pembeli datang beberapa jam setelah barang sampai di warungnya.

 

Lanjutannya, para pencari kewalahan sebab terkadang pencarian mencapai 2-3 jam perjalanan, dan belum tentu ditempat yang mereka selam ada Pem-peng, sehingga terkadang mereka harus pindah tempat sampai 2/3 kali. Ujarnya.

 

Harapan para penyelam demi menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam mencari nafkah di sungai, mereka berharap sangat kepada pihak BKSDA dan BPBD, agar Buaya yang sering nampak disungai Peureulak, juga yang sering menerkam manusia, seperti di beritakan di Gampong Kabu kecamatan Peureulak Barat, agar bisa di pindah dari sungai Peureulak.

 

Dan jika ada bantuan alat selam seperti baju, oksigen dan alat lainnya agar bisa di anggarkan demi kenyamanan para pencari kerang, sebab menurut pantau pihak media saat ini Pem-peng sudah laku di luar kota Peureulak jika stok mencukupi.*

Tgk Abdullah

Pos terkait