Brebes, Jawa Tengah – Kelegaan dan kebahagiaan melanda warga Dukuh Wadas Gumantung dan Dukuh Satir saat Jembatan Gantung Merah Putih akhirnya berdiri kokoh, membentang panjang, memungkinkan anak-anak sekolah, petani, pedagang, dan warga pendatang untuk melintas di Desa Kutamendala.
Dandim Brebes Letkol Inf Sapto Broto, S.E., M.Si, tak dapat menahan air mata bahagia saat melihat warga Kutamendala memeluknya sambil mengucapkan terima kasih karena jembatan tersebut kini mengakhiri isolasi Dukuh Wadas Gumantung. Ucapan terima kasih itu terlontar saat Dandim Brebes memeriksa Jembatan Gantung Merah Putih 1 yang baru selesai dibangun oleh TNI, Polri, warga setempat, dan “Tangan Tuhan” lainnya.
Jembatan Gantung Merah Putih adalah hasil inisiatif Dandim 0713 Brebes, Korem 071 Wijayakusuma, Letkol Infanteri Sapto Broto, S.E., M.Si, dan PJ. Bupati Brebes Iwannudin Iskandar, S.H., M.Hum, didukung penuh oleh seluruh warga Desa Kutamendala. Dalam waktu singkat, hanya 2,5 bulan, jembatan tersebut kini dapat dinikmati oleh warga.
Keindahan Jembatan Gantung yang berdiri kokoh mengesankan, seolah mimpi yang menjadi kenyataan.
Ini adalah hasil dari perjuangan warga Wadas Gumantung untuk memiliki akses jalan yang memungkinkan mereka menikmati kemerdekaan seperti di daerah-daerah lain.
Dandim, Bupati, Kapolres, bersama Suntana Ketua Tim Pembangunan Jembatan Gantung di Wadas Gumantung memberikan dukungan penuh untuk kelancaran pembangunan ini. Mereka menegaskan bahwa sinergi antara TNI-Polri dan Pemerintah Daerah sangat penting untuk membantu masyarakat.
Semangat warga dan relawan yang menjalankan Gerakan Tangan Tuhan menuju Brebes Berhias dengan tulus dan ikhlas terwujud hari ini. Kini, Tiang Pancang di Dukuh Wadas Gumantung menjulang kokoh. (Jum’at, 22/03/2024).
“Alhamdulillah, dengan dukungan seluruh warga dan relawan, Jembatan Gantung Merah Putih sudah berdiri tegak antara Dukuh Satir dan Dukuh Wadas Gumantung. Mari kita jaga jembatan ini dengan baik, karena jembatan ini adalah milik kita semua,” ungkap Dandim.
Dandim Letkol Infanteri Sapto Broto, S.E., M.Si, menambahkan bahwa pembangunan Jembatan Gantung merupakan hasil dari Gerakan Tangan Tuhan menuju Brebes Berhias dengan tulus dan ikhlas, yang melibatkan Pemerintah Daerah. Pembangunan ini bertujuan untuk membantu kesulitan rakyat, dan hanya dapat dilakukan oleh “Tangan Tuhan” yang rela memberikan pemikiran, materi, dan tenaga tanpa imbalan apapun, kecuali mencari pahala dan ridha Allah SWT.
“Melalui Gerakan Tangan Tuhan menuju Brebes Berhias dengan Tulus dan Ikhlas, Kodim 0713 Brebes Korem 071 Wijayakusuma bersama Pemda Brebes akan melanjutkan pembangunan Jembatan Gantung Merah Putih 2 di Desa Kalinusu Kecamatan Bumiayu dan Jembatan Gantung Merah Putih 3 di Dukuh Cisa’at, Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung. Tujuan pembangunan ini adalah untuk memastikan anak-anak dapat menempuh pendidikan, akses kesehatan, kegiatan ekonomi, dan lainnya tanpa kendala transportasi,” tutur Dandim Brebes.
Kepala Desa Kutamendala H. Fathuri S.Ag. merangkul Dandim dan warga dan melakukan sujud syukur di atas Jembatan Gantung karena 270 Kepala Keluarga (1.000 jiwa) yang berada di Dukuh Wadas Gumantung tidak lagi terisolir.
“Saya hanyut dalam kebahagiaan dengan meneteskan air mata sambil memeluk Bapak Dandim, Terima Kasih Pak Dandim, Terima Kasih Pak Bupati Brebes, Jembatan Gantung Merah Putih sudah berdiri untuk kami.” Tutup Kades terisak-isak dipelukan Dandim.
Jembatan Gantung Merah Putih sudah bisa digunakan sebelum Idul Fitri 1445 H/2024 M, bahkan setiap sore banyak warga yang mengunjungi sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Jembatan Gantung Merah Putih 1 Dukuh Wadas Gumantung akan menjadi saksi betapa sulitnya daerah yang terisolir dan banyak anak-anak yang ingin meraih mimpi hingga menjadi Bupati, Gubernur, TNI, Polri, dan juga Menteri.
(Pen0713/Jumardin/Red)