Jepara, Jawa Tengah – Pesta Lomban di Kabupaten Jepara akan digelar pada Rabu (17/4) mendatang. Saat ini, berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk oleh Polres Jepara yang menyiapkan ratusan personel untuk mengamankan jalannya acara tersebut.
Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menyatakan bahwa sebanyak 480 personel gabungan dari Polri/TNI, Dishub, Satpol PP, BPBD, Basarnas, dan pihak terkait lainnya telah disiagakan untuk mengawal jalannya Pesta Lomban.
“Kita akan menempatkan petugas di titik-titik strategis atau tempat berkumpulnya warga,” ungkap AKBP Wahyu di Mapolres Jepara, Selasa (16/4/2024).
Selain itu, anggota juga disiagakan di lokasi-lokasi wisata yang ada di Kabupaten Jepara. “Kami telah melakukan rapat koordinasi dan menyiapkan formasi pengawalan,” tambahnya.
Salah satu fokus utama Kapolres Jepara adalah prosesi pelarungan. Pengawalan terhadap masyarakat atau pengunjung yang menaiki kapal menjadi perhatian khusus. AKBP Wahyu mengimbau untuk memperhatikan kapasitas kapal dan memastikan kelengkapan fasilitas keselamatan seperti life jacket atau pelampung.
“Penting untuk memperhatikan standar keselamatan kapal,” tegasnya.
Sementara itu, Kasubsipenmas Sihumas Polres Jepara, Ipda Puji Sri Utami, juga mengimbau warga yang akan mengikuti Pesta Lomban kupatan di laut Jepara untuk menggunakan jaket pelampung sebagai langkah antisipasi terhadap kejadian yang tidak diinginkan.
“Prioritas utama adalah keselamatan, oleh karena itu, saat naik perahu harus menggunakan jaket pelampung,” ujarnya.
Ipda Puji juga menekankan pentingnya pemilik perahu menyediakan jaket pelampung bagi semua penumpangnya sebagai langkah keselamatan yang lebih baik dalam situasi darurat di laut.
“Penggunaan jaket pelampung sangat penting untuk keselamatan saat terjadi kecelakaan di laut,” tambahnya.
Selain mengingatkan akan pentingnya alat keselamatan, polisi juga melakukan pengecekan rute yang akan dilalui peserta Pesta Lomban kupatan di laut Jepara.
Pesta Lomban kupatan, yang dijadwalkan pada 17 April atau seminggu setelah Lebaran 2024, akan diawasi oleh aparat gabungan untuk memastikan kelancaran dan keamanan acara tersebut.
Tradisi Lomban kupatan ditandai dengan pelarungan kepala kerbau ke laut, diikuti oleh perburuan oleh para nelayan dan penggunaannya untuk memandikan perahu.
Tradisi larung Lomban merupakan ungkapan syukur masyarakat Jepara, khususnya warga pesisir dan nelayan, atas rezeki yang diberikan selama setahun. Melalui tradisi ini, para nelayan berharap mendapatkan keselamatan selama berlayar tahun ini.
(Humas Polres Jepara)