Pasca Pengumuman Hasil Suara Pemilu 2024, Polda Metro Jaya Gelar Program ‘Satu Jam Mengaji Bersama Polisi’

Indonesia Investigasi

Jakarta – Polda Metro Jaya menggelar program ‘Satu Jam Mengaji Bersama Polisi’ di Masjid Wisma Nugra Santana Jl. Jendral Sudirman Kav. 7 – 8, RT.10/RW.11, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10520. Program ini bertujuan untuk memakmurkan masjid dengan tema “Harkamtibmas Berbasis Kemakmuran Masjid”.

Kasubditbinpolmas Ditbinmas Polda Metro Jaya, AKBP Jajang Hasan Basri, mewakili Dirbinmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Badya Wijaya, dalam kegiatan yang digagas oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto untuk menjaga silaturahmi antara aparat Kepolisian dengan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (28/03/24).

Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua DKM Masjid, Ust. Suwarto, yang menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk mengaji bersama dan sholat Zuhur berjamaah dengan Kasubditbinpolmas Ditbinmas Polda Metro Jaya beserta rombongan.

Bacaan Lainnya

“Kami mengajak masyarakat untuk mengaji bersama Polisi, serta menghimbau untuk memakmurkan dan menyejahterakan masjid, sehingga Harkamtibmas dapat terjaga karena warga sudah terbantu dengan kebutuhan pokoknya,” ujar Kasubditbinpolmas Ditbinmas Polda Metro Jaya dalam sambutannya.

Selanjutnya, Kasubditbinpolmas Ditbinmas Polda Metro Jaya menyampaikan, “Kita telah memantau pengumuman KPU tentang hasil Pemilu tanggal 20 Maret 2024 kemarin. Saya berharap agar tidak terprovokasi oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Mari ciptakan Pemilu yang damai dengan partisipasi seluruh elemen dan potensi masyarakat, serta gunakan media sosial dengan bijak. Harus berhati-hati dengan berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian.” Pesan tersebut disampaikan kepada jemaah di masjid.

“Pondasi bangsa kita sebenarnya hanya 2, yaitu UUD 45 dan Pancasila. Dengan UUD 45, Negara kita menjadi Negara Hukum. Dengan Pancasila, nilai-nilai Pancasila seharusnya menjadi nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Antara hukum dan moral tidak bisa dipisahkan atau berjalan secara terpisah karena hukum tanpa kaidahnya akan menghancurkan bangsa kita, tetapi moral tanpa pemahaman hukum juga bisa berujung pada kecelakaan. Dengan nilai moral yang tinggi, orang akan taat pada hukum,” tambahnya.

Beliau menekankan bahwa penegak hukum memiliki kewenangan dalam penegakan hukum, namun tanpa kaidah hukum, kewenangan tersebut dapat berubah menjadi kesewenang-wenangan.

(Arief/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *