IndonesiaInvestigasi.com
SANGATTA UTARA, KUTAI TIMUR – Para Pelajar siswa-siswi SMP Negeri 6 Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bersama Komite Pengiat Lingkungan, mengikuti sosialisasikan tentang cara pengolahan sampah organik dengan sistem ember tumpuk, Senin (11/8/2025).
Dalam latihan tersebut, pihak sekolah SMP Negeri 6 Sangatta utara Kutai Timur (Kutim) menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur (Kutim) .
Dinas Lingkunga Hidup Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Eddy Supiyan.ST., M.Si. mengatakan, sosialisasi Sekolah Sampah ini dilaksanakan dalam rangka gerakan peduli dan berbudaya Lingkungan Sehat di Sekolah.
“Tema Materi Hidup Berkelanjutan (Pengelolaan Sampah Skala Sekolah).
Dalam Hal senada kegiatan ini adalah bagaimana membuat sampah bernilai berkah yang tersaji dalam kompos. Salah satu cara membuat sampah agar bernilai adalah dengan mengolah sampah terutama sampah organik dengan sistem ember tumpuk,” kata Eddy Supiyan.
Ditambahkan Eddy Supiyan, saat ini sudah saatnya mengubah maindset tentang sampah yang merupakan barang yang dibuang bisa berubah menjadi barang yang bermanfaat dan berkah.
“Bagaimana membuat ember tumpuk dari ember bekas yang disulap menjadi sebuah reaktor pemroses sampah organik menjadi pupuk cair dan padat (kompos). Metode reaktor sakti ember tumpuk adalah sebuah metode atau sistem yang mampu menghancurkan sampah organik (buah-buahan, sisa daging dan sisa sampah dapur lainnya). Sistem itu mampu menghasilkan Lindi (pupuk organik cair) serta menghasilkan maggot sebagai nutrisi protein hewan ternak dan pupuk organik padat (kompos),” tambah Eddy Supiyan.
Sedangkan, Kepala Sekolah SMPN 6 Sangatta Utara (Kutim) , Rasyuni.M.Pd, mengatakan bahwa di lingkungan sekolah harus dijaga kebersihannya. Hal ini perlu disampaikan kepada semua murid dan para guru akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
“Sosialisasi terkait dengan kebersihan sekolah terutama bagaimana cara mengolah sampah menjadi hal yang berguna di dunia pendidikan itu sangat penting dilakukan kepada para siswa,” kata dia.
Rasyuni, berharap agar siswa-siswi bisa belajar dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara aktif dalam gerakan pengelolaan sampah yang dihasilkan di lingkungan sekolah.(*)
(Bambang)