Indonesia Investigasi
Jakarta – Sosok yang menamai dirinya “Mr. HAND” (Helmy Akuntan NDeso) kembali menyampaikan pesannya yang penuh semangat untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Dalam pesan yang tersebar luas melalui WhatsApp pada Jum’at 17 Januari 2025, ia memohon maaf jika pesannya terus muncul di layar ponsel masyarakat. Namun, ia menegaskan bahwa perjuangannya demi Indonesia yang adil dan makmur tidak akan berhenti.
“Saya tahu pesan ini mungkin membuat Anda bosan, tetapi demi Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, tentrem kerto raharjo, saya tidak akan menyerah,” tulis Mr. HAND dalam pesannya.
Menurut Mr. HAND, akar dari berbagai masalah bangsa adalah pengaruh kuat oligarki yang terus menguasai ekonomi dan politik Indonesia. Ia menyebut bahwa semua presiden, mulai dari Megawati, SBY, Jokowi, hingga Prabowo, tidak berdaya menghadapi kekuatan oligarki.
“Semua pemimpin kita takut melawan oligarki. Mereka adalah orang-orang yang ingin merampok kekayaan Indonesia tanpa henti,” tegasnya.
Mr. HAND juga mengajak seluruh rakyat untuk bersatu mendukung para pemimpin bangsa dalam melawan kekuatan oligarki. “Jangan saling curiga. Kita adalah ahli waris 2 juta ton emas milik NKRI. Mari kita bersatu!”
Salah satu poin utama dalam pesan Mr. HAND adalah kritik keras terhadap keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menilai bahwa KPK telah kehilangan taringnya sejak awal dibentuk pada 27 Desember 2002 oleh Presiden Megawati dan Ketua DPR RI saat itu, Akbar Tanjung.
“KPK sebenarnya sudah mati sejak dilahirkan. Mereka dilemahkan oleh undang-undang revisi pada 2019 yang bahkan tidak ditandatangani oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.
Mr. HAND menuding bahwa revisi Undang-Undang KPK pada 2019 adalah hasil kerja oligarki yang ingin memastikan korupsi tetap tumbuh subur tanpa perlawanan berarti.
Di akhir pesannya, Mr. HAND menyerukan agar masyarakat berhenti saling mencurigai dan bersama-sama melawan oligarki yang ia sebut sebagai “Orang Lancung Ingin Garong Kekayaan Indonesia.”
“Koruptor tidak takut lagi, karena KPK sudah dimutilasi. Inilah saatnya kita bangkit melawan!” seru Mr. HAND dengan penuh keyakinan.
Pesan Mr. HAND yang berulang kali muncul di media sosial dan platform pesan instan menuai berbagai reaksi. Sebagian mendukung semangat perlawanan terhadap oligarki, namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan solusi konkret yang ditawarkan.
“Semangatnya bagus, tapi bagaimana caranya melawan oligarki yang begitu kuat? Apakah ini hanya sekadar kata-kata?” ujar seorang warganet.
Meski demikian, pesan ini kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya memperjuangkan keadilan sosial dan memberantas korupsi yang merugikan bangsa.
Perjuangan melawan oligarki memang bukan perkara mudah, tetapi suara-suara seperti yang disampaikan Mr. HAND menjadi pengingat penting bahwa harapan untuk Indonesia yang lebih baik tetap ada. Pertanyaannya kini adalah, apakah ajakan ini mampu menggugah kesadaran kolektif rakyat Indonesia untuk bersatu melawan korupsi dan ketidakadilan? (Red)