Indonesia Investigasi
Banjarmasin, Kalsel – Muharram sebagai Bulan Mulia di Tahun Baru Hijriah, Keutamaan yang disunnahkan seperti Puasa pada 9 dan 10 Muharram, dengan juga meningkatkan keimanan ketaqwaan berupa peningkatan ibadah.
Dalam hal ini, Tokoh Masyarakat Sutjipto, yang juga Ketua V Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalsel mengatakan, sesuai Sunah, untuk melaksanakan ibadah puasa pada 9 dan 10 Muharram untuk menyelisihi agar tidak sama dengan ibadah yang dilakukan Kaum Yahudi.
“Puasa Asyura pada 10 Muharram dan Puasa Tasua pada 9 Muharram. Hal ini dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk menyelisihi Ahlul Kitab. Sedangkan menambahkan Puasa pada hari ke 9 agar tidak menyerupai Yahudi. Ini pendapat yang paling kuat,” ujar Sutjipto, mengutip informasi terkait hal ini, Senin, 15 Juli 2924.
Selanjutnya Sutjipto juga mengutip pendapat lain yang menyebutkan Puasa pada 9, 10 dan 11 Muharram.
“Ini dianggap sebagai tingkatan lain yang dilakukan dalam Puasa Asyura. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW Bersabda, Berpuasalah pada Hari Asyura sebelum atau hari sesudahnya, agar menyelisihi Yahudi,” Kutip Sutjipto pada dalil yang dimaksud. Ini sebagai motivasi untuk Kaum Muslimin agar terdorong untuk melakukan Puasa Asyura.
Disebutkan, sebagai Kaum Muslimin untuk berbenah diri dengan memperbaiki diri dengan meningkatkan hal-hal yang bagus dan selalu belajar dan belajar, karena belajar tidak ada habisnya.
“Sebagai contoh, kita belajar mulai PAUD sampai Sarjana dengan biaya dan waktu yang sangat banyak dan lama, dan itupun belum selesai. Masih ada Program Sertifikasi yang menyebutkan masuk ke Dunia Kerja diperlukan orang-orang yang kompeten,” tambah Sutjipto.
Dalam Dunia Kerja, ungkap Sutjipto, diperlukan orang-orang yang punya kredibilitas tinggi berupa Amanah dan Profesional. Yangmana bila mendapatkan karyawan yang Amanah, nyaman dalam pekerjaan. Juga bila mendapatkan karyawan yang Profesional, maka Visi Misi perusahaan bisa tercapai.
“Tapi bila hanya Amanah tapi tidak Profesional, perusahaan tidak akan maju. Begitu juga bila dapat Karyawan yang Profesional tapi tidak Amanah, hancur juga perusahaan kita,” pesan Sutjipto yang juga Owner CV Banjar Indah.
Sehingga perlu karyawan yang kompeten di bidangnya, berpendidikan tinggi, dan mempunyai predikat Amanah dan Profesional. Yang dikaitkan dengan suasana Muharram, mewarnai Tahun Baru Hijriah, mewujudkan Indonesia yang maju.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang maju dan unggul baik Karyawan maupun ASN baik Pejabat Daerah maupun Pejabat Negara berbasis kepada Al-Qur’an dan Hadits yang shahih.*
(Raihan)