Indonesia Investigasi
Jambi – Apriandi, seorang jurnalis dari Tanjung Jambi, menyampaikan pandangan filosofis yang mendalam tentang perjalanan manusia menuju kesadaran sejati. Menurutnya, manusia yang berhasil membangkitkan kesadarannya sepenuhnya akan menjadi manusia yang utuh. Manusia yang mampu memproses setiap kejadian di alam semesta, mengubah dirinya menjadi apa pun yang diinginkan, serta memberikan manfaat bagi dunia. Ia percaya bahwa semua potensi dan kemampuan untuk menjadi manusia sejati sebenarnya sudah ada di dalam diri setiap individu.
Dalam pandangannya, evolusi kesadaran adalah kunci menuju kemanusiaan yang utuh. Ia mendorong setiap orang untuk memikirkan bagaimana caranya menjadi manusia sejati. “Apa tujuan sebenarnya yang ingin kita capai?” adalah salah satu pertanyaan mendasar yang perlu dijawab dalam proses ini.
Menurut Apriandi, banyak ilusi duniawi yang seringkali menghambat manusia untuk mencapai tujuan sejatinya, membuat kita terjebak dalam rutinitas yang tidak esensial. Pertanyaan lainnya yang tidak kalah penting adalah.
“Untuk apa masalah-masalah ini muncul dalam hidup kita? Mengapa kita dihadapkan dengan tantangan dan kesulitan? Apa alasan di balik setiap tindakan yang kita lakukan?” Ucap Apriandi. Selasa, 4/9/2024.
Apriandi mengajak setiap orang untuk memulai perjalanan ini dengan bertanya “Kenapa?” dan “Apa?”. Pertanyaan-pertanyaan ini menurutnya adalah dasar untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang lebih besar, yakni “Bagaimana?”. Dengan menggali makna di balik setiap fenomena, kita dapat memperoleh wawasan lebih dalam dan menemukan solusi atas masalah-masalah kehidupan.
Ia menekankan pentingnya melihat setiap peristiwa dari sudut pandang yang berbeda, bahkan dari perspektif yang mungkin tidak biasa atau tidak nyaman. Hanya dengan begitu, kita bisa mencapai inti dari permasalahan hidup yang kita hadapi.
“Permasalahan hidup, besar atau kecil, sesungguhnya memiliki satu titik pusat yang menjadi kunci penyelesaiannya. Jika kita mampu melihat dengan jernih, memahami, dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut, kita bisa tumbuh menjadi manusia yang lebih baik,” ujar Apriandi. Menurutnya, perjalanan menjadi manusia sejati bukanlah perjalanan yang mudah, namun merupakan proses yang diperlukan untuk mencapai potensi tertinggi dari kemanusiaan.
Pada akhirnya, Apriandi mengajak seluruh masyarakat untuk merenungkan perjalanan ini sebagai bagian dari upaya menjadi manusia unggul. “SALAM MANUSIA UNGGUL (MAUNG),” katanya, sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang berani bertanya, memahami, dan mengejar kebenaran sejati dari kehidupan.
Dalam pandangan Apriandi, perubahan menuju manusia yang lebih sadar dan unggul dimulai dari dalam diri. Sebagai jurnalis, ia berharap pandangannya ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk memulai pencarian pribadi mereka menuju kesadaran yang lebih tinggi. Menjadi manusia sejati, bagi Apriandi, adalah tentang memberi manfaat kepada dunia dan berkontribusi secara nyata terhadap kemajuan peradaban.
Perjalanan ini tidak hanya penting bagi diri sendiri, tetapi juga bagi dunia yang lebih luas. Hanya dengan menjadi manusia yang sadar sepenuhnya, seseorang bisa memainkan peran positif dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Sebagai penutup, Apriandi menekankan bahwa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan seringkali tidak berada di luar diri kita, tetapi justru ada di dalam. Dan dengan terus mencari, bertanya, dan berefleksi, manusia dapat menemukan jalan menuju kebenaran, makna, dan kebahagiaan sejati.
“Jadilah manusia sejati, manusia yang sadar, dan bermanfaat bagi dunia.”tutupnya. (Jurnalis; Bgd” Apriandi St Tanjung Paris Sumbar Jambi)