Mengenang Peristiwa Agung” Ribuan Jama’ah Zikir dan Do’a Bersama di Bireuen

Indonesia Investigasi

Bireuen – Ribuan jama’ah dari berbagai lapisan masyarakat larut dalam zikir dan doa pada peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen. Acara yang dikemas dalam bentuk zikir akbar dan tausiah ini berlangsung khidmat di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Bireuen, pada Kamis, 30 Januari 2025.

Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Bireuen, Jalaluddin, S.H., M.M., menegaskan bahwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa bersejarah yang sarat akan hikmah dan pelajaran bagi umat Islam. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai sarana introspeksi diri, meningkatkan keimanan, serta mempererat silaturahmi.

Bacaan Lainnya

Peringatan Isra’ Mi’raj tidak hanya sekadar mengenang perjalanan spiritual Rasulullah SAW, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Shalat lima waktu yang diperintahkan dalam peristiwa ini harus menjadi tiang utama dalam membangun karakter yang kuat, jujur, adil, dan santun, ungkapnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat, termasuk Wakil Ketua DPRK Bireuen Surya Dharma, S.H., unsur Forkopimda, jajaran TNI-Polri, para camat, pejabat SKPA, serta seluruh ASN dan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen. Yang menarik, peringatan ini juga melibatkan para pelajar SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Bireuen. Kehadiran generasi muda ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini serta memperkuat karakter spiritual mereka di tengah tantangan era digital.

Kepala Dinas Syariat Islam Bireuen, Dr. H. Jufliwan, menambahkan bahwa peringatan Isra’ Mi’raj ini menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT yang telah memperlihatkan berbagai keajaiban kepada Rasulullah SAW.

Puncak acara diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Achyar Zein, M.Ag., Dosen Pascasarjana UINSU Medan, dengan tema “Menguatkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT di Tengah Era Digital.” Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga keimanan di era modern yang penuh tantangan.

“Seorang muslim yang beriman harus senantiasa memperbanyak istighfar untuk mengingat Allah SWT. Istighfar tidak hanya sebagai bentuk permohonan ampunan, tetapi juga sebagai pelindung dari berbagai fitnah dunia. Di era digital ini, kita harus bijak dalam menggunakan teknologi dan tetap menjadikan agama sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan,” paparnya.

Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti acara ini. Seribuan jama’ah yang hadir, termasuk para pelajar, tampak khusyuk dalam lantunan zikir dan doa. Peringatan Isra’ Mi’raj ini pun ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT bagi seluruh masyarakat Bireuen.

Momentum ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga bukti nyata bahwa kebersamaan dalam mengingat kebesaran Allah SWT dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.

Teuku Fajar Al-Farisyi

Pos terkait