Masyarakat Desak Bupati Labuhan Batu Hj. Maya Asmita Segera Tutup Tempat Hiburan Malam “Ilusion”

 

Indonesiainvestigasi.com

 

Labuhan Batu, Sumatera Utara –Gelombang desakan publik semakin menguat terhadap Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu agar segera mengambil langkah tegas menutup tempat hiburan malam Ilusion yang berlokasi di Jalan Baypass Kayu Raja, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

 

Desakan keras ini datang langsung dari masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang menilai keberadaan hiburan malam tersebut tidak lagi sejalan dengan norma sosial, budaya, dan moral masyarakat Labuhan Batu. Mereka menilai, Ilusion telah menjadi “racun sosial” yang berdampak buruk terhadap kehidupan generasi muda di daerah itu.

 

“Kami menilai keberadaan tempat hiburan malam Ilusion sudah sangat meresahkan. Ini bukan sekadar tempat hiburan, tapi sudah menjadi sumber kerusakan moral bagi generasi muda. Kami minta Bupati Hj. Maya Asmita segera bertindak tegas, tutup tempat itu sebelum dampaknya semakin luas,” tegas salah satu tokoh masyarakat Rantau Prapat yang tidak ingin disebutkan namanya, Minggu (26/10/2025).

 

Masyarakat menilai, keberanian Bupati Labuhan Batu untuk mengambil langkah tegas akan menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat dan moralitas publik. Mereka juga mencontoh langkah tegas Wali Kota Medan beberapa waktu lalu yang menutup sejumlah tempat hiburan malam di wilayahnya demi menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

 

“Kalau Wali Kota Medan saja bisa menutup tempat hiburan malam yang menyalahi norma, kenapa Labuhan Batu tidak bisa? Kami minta Bupati Maya Asmita mencontoh ketegasan itu. Jangan biarkan tempat seperti Ilusion merusak masa depan anak-anak kita,” ungkap warga lainnya dengan nada kecewa.

 

Selain itu, masyarakat juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu menggandeng unsur Forkopimda — termasuk Kapolres Labuhan Batu, Dandim 0209/LB, Kejaksaan Negeri, serta tokoh-tokoh agama — untuk menindaklanjuti aspirasi ini secara konkret.

 

“Kami tidak ingin hanya janji atau rapat-rapat formal saja. Kami ingin tindakan nyata. Bupati harus bekerja sama dengan Dandim, Kapolres, dan para ulama untuk menutup Ilusion itu demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” sambung tokoh masyarakat lainnya.

 

Desakan ini bukan tanpa alasan. Warga menilai bahwa aktivitas di dalam tempat hiburan malam tersebut sering berlangsung hingga dini hari, disertai musik keras dan diduga kuat menjadi tempat peredaran minuman keras bahkan dugaan penyalahgunaan narkoba. Kondisi itu dianggap telah menimbulkan keresahan luas di kalangan warga sekitar dan mengganggu ketertiban umum.

 

Selain aspek moral dan sosial, keberadaan tempat hiburan malam tersebut juga dinilai bertentangan dengan semangat pembangunan daerah yang selama ini digalakkan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu. Menurut warga, seharusnya pemerintah fokus pada pembangunan yang mendukung pendidikan, moralitas, dan ekonomi masyarakat — bukan membiarkan bisnis hiburan malam yang justru mengikis nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan.

 

“Labuhan Batu ini tanah yang subur, masyarakatnya religius dan beradat. Tidak pantas kalau di tengah kota kita berdiri tempat seperti Ilusion yang hanya menimbulkan kerusakan moral. Kami mohon Bupati jangan tinggal diam,” tegas seorang tokoh alim Labuhan Batu.

 

Masyarakat berharap agar penutupan Ilusion dapat menjadi langkah awal untuk membersihkan Labuhan Batu dari aktivitas malam yang tidak sesuai dengan norma sosial. Mereka juga meminta agar pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap tempat-tempat hiburan serupa yang mungkin beroperasi secara terselubung.

 

Dengan semakin derasnya aspirasi publik, kini bola panas berada di tangan Bupati Hj. Maya Asmita. Warga menantikan sikap tegas dan langkah nyata dari pemerintah daerah untuk mengembalikan ketertiban, kenyamanan, dan moralitas di Kabupaten Labuhan Batu.

 

“Kami tidak menolak hiburan, tapi hiburan yang mendidik dan positif. Bukan yang merusak dan menyesatkan. Jika pemerintah diam, masyarakat akan terus bersuara sampai Ilusion benar-benar ditutup,” pungkas tokoh masyarakat dengan nada tegas.

 

 

Penulis : Chairul Ritonga

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *