Indonesian investigasi
Meulaboh – Rencana Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat yang akan membangun Breakwater (Jetty ) kolam retensi guna mengantisipasi banjir yang kerap terjadi dalam kawasan kota mendapat dukungan dan apresiasi dari warga kota Meulaboh, mengingat selama ini saat hujan deras dengan intensitas tinggi kawasan kota sering tergenang air atau banjir yang sulit dibendung.
Gagasan yang dicetus oleh Kepala Dinas PUPR Aceh Barat Dr. Kurdi untuk membangun breakwater kolam retensi tersebut adalah kebijakan dan solusi yang tepat, mengingat selama ini saat hujan dengan intensitas tinggi kawasan kota selalu terjadi genangan air (banjir ) karena tidak adanya saluran pembuangan air. Persoalan sering terjadinya banjir dalam kawasan kota menjadi polimik bagi warga khususnya kawasan kota yang belum ada solusinya
Kita patut mengapresiasi Dinas PUPR Aceh Barat yang akan membangun breakwater kolam retensi guna mengendalikan banjir yang kerap melanda kawasan kota meulaboh saat curah hujan tinggi sampai berjam-jam, kata Sulaiman salah seorang warga kota Meulaboh, Sabtu (14/12-2024)
Sebagaimana di ketahui Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat mengajukan proposal ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk pembangunan breakwater (Jetty) kolam retensi sebagai upaya pengendalian banjir dalam kawasan kota.
Karena anggaran untuk pembangunan breakwater kolam retensi ini dibutuhkan anggaran besar mencapai Rp 46,7 Milliar yang tidak tercover oleh anggaran daerah, maka kita ajukan permohonan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum, kata Kurdi
Kurdi menjelaskan bentang breakwater yang akan dibangun tersebut sepanjang 450 meter kearah laut terletak di kawasan pesisir desa Ujung Kalak Kecamatan Johan Pahlawan
Adapun spesifikasi pembangunan pemecah ombak itu dilakukan dengan kombinasi tetrapod atau batu gajah dan geotextile. Sementara untuk bendung Spillway dan bangunan pelengkap nya terdiri atas beton bertulang dan pondasi Bora pile, kata dia
Kurdi menyebutkan urgensi pembangunan kolam retensi ini disebabkan selisih elevasi antara daratan daratan dan permukaan laut yang relatif kecil, menyebabkan kawasan kota menjadi rentan banjir
Dalam rancangan sementara, kata kurdi, pembangunan pengarah arus dan penahan ombak serta bendung berbatasan dengan pantai dan laut, dimana kegunaannya mencegah masuknya air laut kedalam kolam retensi, dan mencegah terbentuknya sendimen pada jalur pembuangan
“Master plan sudah ada, namun breakwater Jetty belum memiliki DED (Detail Engineering Desain) , arah dan demensi akan disesuaikan dengan hasil DED Jetty dan Bendung, Jelas Kurdi
“Mudah-mudahan saja usulan proposal yang kita ajukan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendapat persetujuan, guna untuk mengantisipasi dan mengendalikan banjir atau genangan air dalam kawasan kota Meulaboh yang kerap terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi,”Pungkas Kurdi
Nobi