Indonesia Investigasi
Pidie Jaya, Indonesia-Investigasi.com. 25 April 2025 – Di tengah perkampungan Manyang Lancok, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, berdiri megah Masjid Iskandar Muda Kuta Batee, yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau Kesultanan Aceh Darussalam. Masjid bersejarah ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607–1636 M), dan hingga kini tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan serta simbol budaya masyarakat Aceh.
Masjid ini berdampingan dengan situs bersejarah Benteng Kuta Batee yang didirikan pada tahun 1614. Benteng ini dulunya berfungsi sebagai basis pertahanan strategis Kesultanan Aceh terhadap ancaman kolonial Portugis dan Belanda. Keterpaduan antara masjid dan benteng mencerminkan kuatnya integrasi antara nilai keislaman dan strategi pertahanan dalam pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
“Masjid ini masih aktif digunakan sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial masyarakat,” ujar Tgk. H. M. Yunus, salah satu tokoh agama setempat. Ia juga menyampaikan bahwa setiap tahun, masjid ini menjadi pusat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diramaikan dengan zikir akbar dan kegiatan santunan anak yatim.
Dari segi arsitektur, Masjid Iskandar Muda menampilkan ciri khas Aceh dengan kubah besar dan dinding batu yang kokoh, mencerminkan warisan budaya yang tetap terpelihara. Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat berupaya menjaga kelestarian masjid dan situs sekitarnya sebagai bagian dari pelestarian sejarah dan identitas Aceh.
Menariknya, di depan masjid masih terdapat dua batu peninggalan yang diyakini sebagai tempat duduk Sultan dan Permaisurinya di masa lampau. Selain itu, sebuah pohon bambu tua yang masih berdiri kokoh hingga kini menjadi bukti nyata ketahanan alam dan nilai sejarah di kawasan tersebut.
Masjid Iskandar Muda Kuta Batee kini tak hanya menjadi tempat beribadah, namun juga destinasi wisata religi dan sejarah yang menyimpan cerita panjang kegemilangan Aceh Darussalam. Bagi siapa pun yang ingin menyelami jejak peradaban Islam di Nusantara, tempat ini menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan.
Reporter:
Arju Na Fahlefi