Semarang, Jawa Tengah – Mapolda Jawa Tengah kini dipercantik dengan hadirnya monumen baru yang membanggakan. Monumen tersebut adalah Patung Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso yang megah berdiri di halaman Mapolda Jateng, menghadap ke Jalan Pahlawan.
Peresmian monumen ini dipimpin oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, didampingi oleh Waka Polda Brigjen Agus Suryo Nugroho, dan dihadiri oleh seluruh Pejabat Utama (PJU) Polda Jateng serta para Kapolres jajaran pada Jumat, (2/2/2024) pagi.
Dalam sambutannya, Kapolda menyebutkan bahwa kini ada dua monumen Patung Hoegeng Iman Santoso di Jawa Tengah, yakni di Stadion Hoegeng Iman Santoso Kota Pekalongan dan di Mapolda Jateng.
Sebelumnya, pada November 2023, peresmian monumen serupa di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
“Kedua monumen ini menjadi simbol kebanggaan bagi kita semua. Ini menandakan bahwa semangat Pak Hoegeng Iman Santoso ini tertanam di hati seluruh personel Polri, khususnya di Polda Jateng,” ujar Kapolda.
Kapolda menegaskan bahwa Hoegeng Iman Santoso bukan hanya ikon bagi Polri, tetapi juga bagi masyarakat karena nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan kesederhanaannya.
“Bahkan Presiden RI ke-4, Gus Dur, pernah mengatakan bahwa di Indonesia ada tiga polisi jujur: Pak Hoegeng, polisi tidur, dan patung polisi,” tambahnya.
Kapolda berharap monumen ini menjadi sumber inspirasi bagi seluruh personel Polri, khususnya di Polda Jateng, untuk meneladani sosok Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso.
“Melalui sosok Pak Hoegeng, kita dapat mempelajari nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan kesederhanaan. Ini adalah inspirasi yang harus kita terapkan dan harapannya muncul lebih banyak Hoegeng-Hoegeng lainnya,” tandasnya.
Setelah kegiatan tersebut, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu menjelaskan bahwa monumen Patung Hoegeng Iman Santoso di Mapolda Jateng memiliki tinggi 9 meter, dengan tumpuan setinggi 4 meter. Total tinggi patung ke Jenderal Hoegeng adalah 14 meter.
“Patung setinggi 14 meter ini memiliki makna tersendiri, menunjukkan tanggal kelahiran Jenderal Hoegeng, yaitu 14 Oktober, dan wafat tanggal 14 Juli,” tambahnya.
(Arief/humas/Red)