Lapas Banjarbaru Terapkan Studi Tiru dari Lapas Malang untuk Meningkatkan Pembinaan Kemandirian Warga Binaan

Indonesiainvestigasi.com

Banjarbaru, Kalimantan Selatan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru melakukan studi tiru ke Lapas Kelas I Malang pada Senin (15/1). Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, memimpin kegiatan ini bersama Bagus Paras Etika selaku Kasi Bimbingan Narapidana/Anak (binadik) dan Kegiatan Kerja (giatja), Ady Tri Marwoko selaku Kasubsi giatja, dan dua staf giatja.

Kalapas Kelas I Malang, Ketut Akbar Herry Achjar, dan jajaran langsung menyambut dan membimbing rombongan Lapas Banjarbaru. Mereka berkeliling dan meninjau berbagai kegiatan pelayanan dan pembinaan yang diterapkan di Lapas Kelas I Malang.

Bacaan Lainnya

Wayan menyatakan bahwa studi tiru ini khususnya dilakukan untuk meningkatkan pembinaan kemandirian warga binaan dan membangun zona integritas. “Lapas Kelas I Malang adalah pilot project WBK/WBBM UPT PAS di seluruh Indonesia, dan kami ingin belajar dari mereka yang telah meraih predikat tersebut,” ungkap Wayan.

“Dengan studi tiru ini, kami ingin menyerap inovasi dari Lapas Kelas I Malang, terutama dalam kegiatan pembinaan kemandirian. Mereka memiliki SAE terbesar se-Jatim yang berada di Ngajum,” tambahnya.

Wayan menjelaskan bahwa fokus studi tiru ini adalah pada kegiatan pembinaan kemandirian di Lapas Kelas I Malang. Ia dan timnya memberikan apresiasi atas program-program tersebut dan hasil karya warga binaan, seperti melukis, batik tulis, budidaya maggot, jamur, anggrek, hingga SAE L’SIMA.

“Program-program yang mereka terapkan sangat bagus, hasil karya warga binaan luar biasa, dan mereka sangat antusias mengikuti pembinaan kemandirian. Semua ini adalah contoh yang perlu kita adopsi ke depannya,” jelas Wayan.

Wayan berharap bahwa hasil dari studi tiru ini dapat diterapkan di Lapas Banjarbaru untuk mengoptimalkan pembinaan kemandirian warga binaan. “Studi tiru ini memberikan ilmu yang bermanfaat dan akan menjadi PR bersama untuk LaBaru PASTI TANGGUH,” pungkas Wayan.

Ketut Akbar Herry Achjar, Kalapas Kelas I Malang, mengucapkan terima kasih atas studi tiru yang dilakukan oleh Lapas Banjarbaru dan UPT Kemenkumham Kalsel lainnya. Ia menyambut positif pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman antar lembaga pemasyarakatan untuk terus meningkatkan inovasi layanan dan pembinaan.

(Rhn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *