Lahan Kritis Subulussalam dan Pakpak Rawan Bencana, BPDAS Wampu Medan Harusnya Tanggap

Indonesiainvestigasi.com

 

SUBULUSSALAM – Menghawatirkan, Luasnya lahan dan hutan kritis di Pakpak Bharat, Subulussalam, dan Aceh Singkil mendesak adanya program rehabilitasi lahan secara intensif. Bencana alam seperti longsor dan erosi terus terjadi akibat kerusakan lingkungan yang parah di wilayah tersebut. Ketua Forum DAS “Pakpak Bharat Singkil Kombih”, Anton Tinendung, menyoroti kurangnya perhatian dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu Sei Ular Medan terhadap permasalahan ini.(10/Mei/2025) .

 

Bacaan Lainnya

Anton mengungkapkan bahwa mayoritas program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan kegiatan terkait terfokus pada Aceh Tenggara, sementara daerah-daerah seperti Pakpak Bharat, Subulussalam, dan Aceh Singkil yang juga memiliki lahan kritis yang luas, terabaikan. Ia mendesak agar Kepala BPDAS dan tim verifikasi KBR tahun 2025 lebih jeli dan fokus dalam penyaluran bantuan, serta menghindari praktik nepotisme.

 

“Proposal permohonan dari Pakpak Bharat, Subulussalam, dan Aceh Singkil sejak tahun 2023 dan 2024 cukup banyak diajukan ke BPDAS Wampu Sei Ular Medan. Harusnya lahan kritis di daerah kami ini yang lebih diprioritaskan,” tegas Anton. Ia menambahkan bahwa Forum DAS akan mengawasi proses verifikasi yang dilakukan oleh tim BPDAS.

 

Kondisi lahan kritis di Pakpak Bharat, Subulussalam, dan Aceh Singkil yang semakin memprihatinkan memerlukan tindakan nyata dan segera dari BPDAS Wampu Sei Ular Medan. Program KBR dan rehabilitasi lahan lainnya sangat dibutuhkan untuk mencegah bencana alam dan menjaga kelestarian lingkungan di wilayah tersebut.)//Sumber: TIM FMDAS Sumut-Aceh

 

 

 

Jusmadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *