Aceh Tamiang, Aceh – Kodim 0117/Atam (Aceh Tamiang) peringati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1445 H/2024 M dengan tema “Aktualisasi nilai-nilai Isra Miraj dan pengamalan Ibadah ditengah terpaan Digitalisasi”.
Acara perayaan hari besar Islam (PHBI) tersebut bertempat di Musollah Makodim 0117/Atam, Desa Sungai Liput, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (26/02/24)
Pada Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW Letkol Inf Andi Arianto. S.I.P., dalam sambutannya mengatakan “Terima kasih kepada Al Ustadz, telah berkenan hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan Tausiyah tentang Hikmah Isra’ Mi’raj kepada kita,” ucapnya.
Sambung Dandim, “Semoga Tausiyah yang akan disampaikan nanti menambah wawasan kita dan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT”, harap Dandim 0117/Atam.
Kata Letkol Inf Andi Arianto, SIP, kegiatan Isra Miraj ini mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS bahwa dalam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW harus dapat dijadikan sebagai momentum untuk memotivasi diri guna meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT.
Lebih lanjut Dandim mengatakan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW bukan sekadar tradisi keagamaan akan tetapi juga sebagai motivasi untuk melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW adalah bukti kebesaran Tuhan dimana Rasulullah menerima perintah Shalat Lima Waktu secara langsung dari Allah SWT,” ungkapnya.
Sementara itu Ceramah/Tausiyah Agama yang disampaikan oleh Al Ustadz Nurmiswari Amir, M. A., Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT dari masjidil Haram ke masjidil Aqso.
Selanjutnya ke Sidratul Muntaha yaitu ke langit yang ke-7 untuk menerima perintah langsung untuk melaksanakan perintah Shalat 5 waktu.
Peristiwa Agung ini menunjukkan Maha Suci-Nya Allah SWT atas kehendak-Nya semua bisa terjadi di alam semesta ini, dan Dia tidak dapat disamakan dengan apapun di alam semesta ini.
Bahwa Keagungan Allah SWT dapat disaksikan dari semua ciptaan-Nya yang sempurna tiada cacat tetapi kalau ada kerusakan-kerusakan yang terjadi disekitar kita itu disebabkan oleh ulah tangan manusia maka hendaknya kita pandai bersyukur atas segala nikmatnya.
Dalam kehidupan ini tidak selamanya akan menerima kenikmatan tetapi suatu saat akan datang masa susah maka hendaknya dalam keadaan susah dan bahagia kita harus bisa dan pandai bersyukur kepada Allah SWT.*
SAP