Indonesia Investigasi
“RAPI PIDIE JAYA LAGEI ANEUK PTP LIMONG UDEP TAN SOE KALON MATE TAN SOE TANYOENG”
Meureudu, Pidie Jaya – Sabtu 17 Agustus 2024, dimana pada hari ini tepat hari memperingati kemerdekaan Indonesia ke 79, hari kemenangan Bagi kita bangsa Indonesia menikmati suasana kehidupan yang damai dari sebelumnya kita berpuluh puluh tahun masyarakat dijajah oleh bangsa lain.
Namun dibalik hari kemenangan ini ada sebuah kisah pilu yang di rasakan oleh relawan organisasi radio antar penduduk Indonesia RAPI Pidie jaya, dimana saat memperingati hari kemerdekaan kami dari relawan RAPI pidie jaya merasa sangat sedih ibarat pepatah Aceh mengatakan ” RAPI PIDIE JAYA LAGEI ANEUK PTP LIMONG UDEP TAN SOE KALON MATE TAN SOE TANYOENG ” begitulah kisah anggota RAPI PIJAY selama ini. Tak ada sedikitpun kepedulian dari pengurus RAPI Pidie jaya baik ketua, sekretaris maupun pengurus lainnya.ungkap bg Jhoni.
Lanjutnya padahal Anggota RAPI PIJAY lebih kurang sekitar 42 orang termasuk pengurus, akan tetapi pada saat memperingati hari kemerdekaan RI hanya 2 orang anggota yang hadir yaitu saudara JZ01IVM dan JZ01IJU, namum yang hadir itu bukanlah ketua dan sekretaris ataupun pengurus melainkan anggota yang selalu setia terhadap organisasi RAPI Pijay, salah seorang dari anggota RAPI PIJAY merasa sangat sedih dan dia sempat mengatakan dan berpesan kepada pengurus, “bila anda tidak mau pedulikan lagi mohon segera mengundurkan diri biar orang lain yang mempedulikannya.
” NYOE HAN SANGGOEP SUROET SYEDARA” demikian pungkasnya dengan nada yang sangat memilukan.
Salah satu sumber mengatakan sudah beberapa tahun kepengurusan RAPI Pijay tidak ada ketua tidak ada keterlibatan kita didalam agenda pemerintahan Pidie jaya, disebabkan ketua yang sudah dianggap berhalangan tetap dikarenakan berpindah ke kabupaten lain, sebab itulah sebenarnya sudah bisa dianggap berhalangan tetap sesuai AD- ART RAPI dan berhak untuk mengundurkan diri dari ketua maupun dari kepengurusan RAPI Pijay”.tuturnya
Harapan kami kepada Ketua RAPI Daerah Aceh, secara AD – ART RAPI sudah berhak untuk diambil alih kepengurusannya agar supaya diadakan muslub atau muswil kembali agar organisasi RAPI ini berjalan sebagaimana mestinya tidak timbul perpecahan dikalangan anggota, kami sangat capek dulu membawa pulang rapi ke Pijay, kami sangat susah dulu memperkenalkan rapi ini tehadap pemerintah dan masyarakat, membangun sebuah organisasi itu bukan hal yang mudah , maka sangat- sangat disayangkan jika pengurus sekarang ini memegang tongkat komando RAPI justru dia telah menghancurkan organisasi yang sangat kita cintai ini. tutupnya.
( Jhoeny barbara/arju na fahlefi)