Ketua TP PKK Cilacap Ajak Orangtua Bangun Kebiasaan Bercocok Tanam melalui Gertam Cabai

Indonesiainvestigasi.com

Cilacap, Jawa Tengah – Memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke-52 Tahun 2024, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Cilacap, Fitri Awaluddin Muuri, melakukan penanaman bibit cabai di halaman Kantor PKK Kabupaten Cilacap pada Senin (4/2/2024).

Gerakan menanam cabai juga dilakukan oleh seluruh TP PKK di Indonesia melalui zoom meeting bersama Ibu Iriana Joko Widodo di Alun-alun Cirimekar, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Cilacap, Fitri Awaluddin Muuri, menyampaikan bahwa Gertam Cabai ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan sebagai upaya mencegah inflasi.

Bacaan Lainnya

“Ini merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mencegah inflasi yang seringkali disebabkan oleh harga cabai yang tinggi di pasaran. Terlebih lagi, kami mendekati bulan suci Ramadhan di mana harga-harga biasanya melonjak,” ujarnya usai acara.

Fitri Awaluddin Muuri juga berharap bahwa gerakan ini dapat diajarkan kepada anak-anak untuk menumbuhkan kecintaan mereka terhadap kegiatan bercocok tanam, termasuk menanam cabai di rumah.

“Kami berusaha untuk membina kecintaan anak-anak terhadap bercocok tanam sejak usia dini melalui Gerakan menanam cabai di Paud. Pada tanggal 28 Januari 2024, kegiatan ini sudah dimulai di Kecamatan Maos di Desa Karangrena. Kami berharap anak-anak senang dan belajar melalui kegiatan ini. Ini juga merupakan pembelajaran secara holistik,” tambahnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya TP PKK di Kecamatan, Dharma Wanita, dan lainnya, untuk turut serta dalam Gerakan Tanam Cabai serta mengajak keluarga mereka untuk mulai menanam sayuran di lingkungan rumah.

“Kami harap setiap keluarga dapat mengajak anggota keluarganya untuk menanam di rumah. Pembiasaan seperti ini harus segera ditanamkan. Hal ini akan membantu kita dalam menyediakan pangan di masa depan, mengingat Cilacap merupakan kabupaten yang subur dan luas. Sangat disayangkan jika terdapat pekarangan yang tidak dimanfaatkan untuk menanam,” tutupnya.

(My/Kominfo/Jumardin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *