Indonesia Investigasi
Jakarta – Sejumlah wartawan senior nasional nyatakan dukung penuh acara Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Wartwan Indonesia (PWI) digelar pada 18-19 Agustus 2024 lalu di Jakarta.
Dukungan ini diberikan sehubungan dengan pentingnya penataan kembali kepengurusan pusat organisasi wartawan tersebut pasca pemecatan dedengkot koruptor Hendry Ch Bangun dari keanggotaan PWI secara otomatis juga melengserkan yang bersangkutan dari dari kursi Ketua Umum PWI.
Selain wartawan senior Marah Sakti Siregar berperan sebagai Ketua Panitia Pelaksana KLB, dukungan juga datang dari Tribuana Said, wartawan dan pemilik media Waspada berpusat di Medan, Sumatera Utara.
Dalam pesan WhatsApp-nya yang diterima redaksi media ini, sesepuh wartawan Indonesia berusia 84 tahun tersebut menyampaikan selamat dan sukses atas pelaksanaan KLB sekaligus ucapan sama kepada Ketum PWI yang baru terpilih, Zulmansyah Sekedang.
“Yth. Bung Zulmansyah Sekedang, pertama saya ingin sekali lagi menyampaikan selamat atas terpilihnya Anda secara aklamasi sebagai Ketua Umum PWI dalan Kongres Luar Biasa di Jakarta tanggal 18 Agustus 2024 lalu. Dengan kita bersama memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa, saya yakin Anda akan berjaya memimpin organisasi pekerja pers nasional kita ini, yang didirikan demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pasca Proklamasi 17 Agustus 1945,” tulis Tribuana Said dalam pesan WA-nya, Selasa, 20 Agustus 2024.
Dalam pesannya itu, putra pertama dari pasangan wartawan Mohammad Said dan Ani Idrus itu mengharapkan agar kepengurusan yang baru di bawah komando Zulmansyah Sekedang benar-benar mengembalikan visi dan misi organisasi sebagai pengemban amanat rakyat, mengembalikan PWI sebagai organisasi pers perjuangan untuk kebebasan rakyat dari penindasan dan kemelaratan.
“Semoga sukses ke depan memimpin korps wartawan Indonesia terbesar ini dengan sejarah awalnya sebagai alat perjuangan bangsa. Amin. Salam sehat selalu, Tribuana Said,” tutup wartawan lahir pada 6 Agustus 1940 itu.
Sekadar untuk diketahui, orang tua Tribuana Said, yakni Mohammad Said adalah pendiri Harian Waspada yang terbit di Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu koran terbesar di Pulau Sumatera selama puluhan tahun.
Sejak remaja, Tribuana Said telah aktif dalam bidang kewartawanan dan di usia 17 tahun ia mendirikan koran mingguan Waspada Teruna di Kota Medan.
Selain Tribuana Said, dukungan juga datang dari pemilik perusahaan media Tempo, Bambang Harimurti. “Kisruh di kepengurusan PWI pusat itu harus segera diselesaikan melalui mekanisme organisasi, seperti KLB,” ungkap Bambang Harimurti kepada media saat dimintai tanggapannya terkait kasus dugaan korupsi dana hibah BUMN oleh Hendry Ch Bangun cs beberapa waktu lalu.
Wartawan kawakan itu malah berujar bahwa peristiwa pengemplangan uang rakyat dalam bentuk hibah BUMN dilakukan oleh pengurus pusat PWI, Hendry Ch Bangun adalah sesuatu yang amat memalukan dan menjijikan bagi dunia pers.
Tidak hanya itu, Bambang Harimurti juga mendesak agar penegak hukum segera bergerak untuk mengusut kasus tersebut karena sudah menjadi presen buruk bagi dunia pers saat ini.
“Jika mereka sudah mengembalikan uangnya, itu tidak berarti menghilangkan tindak pidananya, tetap harus diproses hukum. Menerima dana hibah BUMN saja sudah salah, apalagi ada peristiwa korupsi dan penggelapan dana hibah BUMN itu,” tegas Bambang Harimurti.
Mantan Pimpinan Redaksi Radio Trijaya Network, Izharry Agusjaya Moenszir, juga memberikan ucapan selamat dan dukungan penuh atas pelaksanaan KLB serta akan terus membantu kepengurusan baru PWI bakal dibentuk oleh formatur di bawah kepemimpinan Ketua Umum PWI yang baru, Zulmansyah Sekedang.
Wartawan dengan sejuta pengalaman di bidang jurnalisme dan publikasi tersebut mengatakan bahwa pihaknya berharap kejadian memilukan dan memalukan yang terjadi di tubuh PWI belangakan ini jangan pernah terulang lagi.
Oleh karena itu dirinya siap mengawal kepengurusan baru itu agar tidak terpeleset lagi ke hal-hal yang memperburuk citra organisasi dan wartawan di negeri ini.
“Walaupun dalam usia sudah sepuh ini, saya tetap ingin membantu mengawal kepengurusan PWI mendatang agar tidak terjerumus dalam perilaku yang bertentangan dengan idealisme wartawan,” papar Izharry.
Sambungnya, “Wartawan itu harus tahan menderita dan pantang baginya menjual idealisme demi sejumput materi dan kekuasaan,” ujar wartawan diketahui tahun ini berusia 73 tahun itu.
Izharry Agusjaya Moenzir, yang pernah belajar Journalistic & Public Relation di University of the Philippines Los Baños ini tercatat pernah menjabat sebagai Dewan Kehormatan PWI pada kepengurusan pusat beberapa tahun yang lalu.
Pria kelahiran Medan itu juga dikenal sebagai penulis buku. Salah satu dari puluhan karyanya yang sudah terpublikasikan adalah buku berjudul ‘Bukan Testimoni Susno Duadji’ diterbitkan oleh Gramedia Press.
Menilik pemberitaan positif atas pelaksanaan KLB dan terpilihnya Zulmansyah Sekedang sebagai Ketum PWI yang baru, oleh media-media nasional seperti RRI, Inilah.Com, Tempo, CNN Indonesia, dan lain-lain, dapat dipahami bahwa kalangan pekerja media nasional memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap pembenahan organisasi PWI.
Dari informasi diterima redaksi, kegiatan KLB lalu bisa terlaksana dengan baik, lancar, dan sukses berkat dukungan beberapa perusahaan media nasional, antara lain Jawa Pos Group milik Dahlan Iskan.*
(JM/Red)