Indonesia Investigasi
LAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan keprihatinan mendalam atas terus berulangnya kelangkaan BBM bersubsidi, terutama solar. Situasi semakin meresahkan setelah muncul dugaan praktik penimbunan, termasuk aksi warga yang menggerebek SPBU di Lampung Timur.
Mirza menegaskan, kasus tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus ditangani serius karena berdampak langsung pada masyarakat kecil, terutama petani dan nelayan.
“Sedih sekali ya, banyak laporan dari masyarakat kepada saya itu masalah langkanya solar, langkanya BBM. Mereka mau ke kebun, mau bertani susah nyari bensin, mau beli pupuk susah. Nelayan juga susah nyari solarnya,” kata Gubernur Mirza, Selasa (18/11).
Ia meminta aparat kepolisian segera turun tangan dan mengusut tuntas dugaan penimbunan solar subsidi.
“Saya harapkan kepolisian bisa menindak tegas dan harus diusut ini sudah berapa lama terjadi dan kenapa bisa terjadi,” ujarnya.Mirza menegaskan bahwa solar subsidi adalah hak masyarakat dan petani, sehingga tidak boleh diselewengkan.
Pemprov Lampung, kata dia, juga telah mendorong jajaran kepolisian, termasuk Polres di kabupaten/kota, untuk memproses setiap indikasi pelanggaran.
“Pengawasan yang kita lakukan, kita juga sudah mendorong kepolisian, Polres, segera menindaklanjuti. Tidak ingin hal-hal seperti ini terjadi lagi karena kalau dibiarkan akan menghilangkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Lampung disebut tengah mengajukan penambahan kuota solar subsidi guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah.(*)
Hendrik







