Kades Lut Jaya, Aceh Tengah Diduga Ancam Wartawan

Indonesia Investigasi

Bogor, Jabar – Diberitakan terkait sorotan kinerja pembangunan terkesan tidak sesuai sumber anggaran negara di desanya atas informasi masyarakat, Kades atau Reje Kampung Lut Jaya, Aceh Tengah diduga ancam bunuh wartawan.

Informasi berhasil dihimpun media ini dari sumber akurat dan terpercaya, Reje Kampung Lut Jaya diduga bersikap arogan dan telah langgar Undang-undang (UU) nomor 40 tahun 1999 tentang pers.

Kebebasan pers di Indonesia merupakan bentuk pelaksanaan UUD 1945 Pasal 28 telah mengatur kebebasan berserikat dan berkumpul dan selain itu kebebasan pers dilandasi oleh Pasal 28F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang melindungi kebebasan penggunaan berbagai media dalam hal mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan untuk edukasi kepada para pembaca dan umum kepada masyarakat

Bacaan Lainnya

“Dalam menjalankan tugasnya wartawan memperoleh perlindungan hukum, sehingga jika wartawan menjalankan tugasnya sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers pada pasal 40 tahun 1999 maka wartawan tidak boleh di intimidasi, dihalang – halangi apalagi melakukan pengancaman terhadap insan pers dan apabila melakukan pengancaman maka dapat di pidanakan,” sebut pendiri media Angkaranews, Senin, 02 Agustus 2024.

Sambungnya, lain hal di alami oleh Yusra Efendi, kepala biro (Kabiro) Aceh Tengah, Aceh dari media angkaranews, berkantor redaksi di Bogor, Jawa Barat mendapat perlakuan buruk bahkan diduga diancam akan di bunuh oleh Reje Lut Jaya, setelah dirinya memberitakan tentang pembangunan di sampaikan warga terkesan tidak sesuai di Desa Lut Jaya, Aceh Tengah.

Menurut Pimpinan media Angkaranews itu, sebagai pejabat publik, seharusnya Kades Lut Jaya bisa menjaga sikap dan tidak arogan karena wartawan itu adalah pilar ke 4 dari negara dan juga baik dan buruknya kinerja para pejabat tergantung dari tulisan wartawan.

“Selain itu, wartawan dibutuhkan di negara ini karena karya tulisnya untuk edukasi semua lapisan pemerintahan, swasta, dan masyarakat diseluruh dunia,” jelasnya.*

SAP/Ipit Susi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *