Indonesia Investigasi
ACEH SINGKIL – Tersebutlah sebuah desa kecil bernama Sidorejo Kecamatan Gunung Meriah, yang terletak di antara hamparan sawah hijau dan aliran sungai yang jernih. hari minggu(15/9-2024).
“Desa ini dulu menjadi simbol kemakmuran, tempat di mana petani bangga akan hasil bumi mereka yang melimpah dan anak-anak berlarian riang menuju sekolah setiap pagi.
Namun, segalanya berubah ketika jembatan tua yang menjadi nadi penghubung desa itu runtuh. sungai yang dulunya bersahabat kini menjadi penghalang, memisahkan masyarakat dari kesempatan dan masa depan.
H. Syariadi, SH/Oyon dan H. Hamzah Sulaiman, SH, dua putra desa yang penuh harapan, merasa terpanggil untuk mengubah keadaan ini. bagi Oyon-Hamzah, jembatan Sidorejo bukan hanya sekadar penghubung dua sisi sungai, tetapi simbol kehidupan dan simbol perjuangan dan harapan bagi masyarakat desa.
“Oyon-Hamzah, tahu bahwa dengan memperbaiki jembatan tersebut. tidak hanya membangun kembali sebuah struktur fisik, tetapi juga menghidupkan kembali semangat kolektif desa yang sempat pudar.
Dengan jembatan yang kokoh, para petani akan kembali bisa mengangkut hasil bumi dengan lebih mudah, membawa panen terbaik ke pasar tanpa harus takut terhambat oleh aliran sungai. akan kembali percaya bahwa kerja keras di ladang akan mendatangkan kesejahteraan, seperti yang dulu selalu terjadi.
Bila duduk jadi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Singkil Periode 2024-2029, insya allah akan kita bangun jembatan Sidorejo serta anak-anak pun akan dapat berjalan ke sekolah tanpa rasa takut. tanpa harus melewati sungai yang arusnya semakin kuat, setiap musim hujan tiba.
“Anak penerus bangsa mengejar cita-cita dengan langkah ringan, tanpa halangan. bagi Oyon dan Hamzah, jembatan ini adalah harapan. bahwa Desa Sidorejo dapat kembali menjadi desa yang hidup, desa yang tumbuh bersama. dimana masyarakat saling bahu-membahu demi masa depan yang lebih baik, dengan setiap paku tancapkan dan setiap papan yang letakkan. seakan menanamkan benih-benih kepercayaan, bahwa perubahan adalah mungkin kehidupan yang lebih baik sedang menunggu di seberang sana.
Jembatan Sidorejo bukan hanya jalan bagi kaki untuk melintas, tetapi jalan bagi impian cita-cita dan kebersamaan. melalui perjuangan Oyon-Hamzah, desa itu akan kembali hidup dan dengan jembatan itu. masa depan yang cerah akan kembali terasa dekat, sejauh langkah yang mereka ambil bersama.
Rilis/RS/Jalaludin Barat