Semarang, Jawa Tengah – Menjelang perayaan tahun baru 2024, Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengimbau masyarakat untuk tidak membakar mercon saat merayakan malam pergantian tahun. Hal ini karena mercon memiliki dampak berbahaya, bahkan dapat mengancam nyawa. Selain itu, penggunaan mercon dianggap mengganggu lingkungan dan ketenangan warga.
“Meledakkan atau membakar mercon tidak diijinkan, hal ini diatur dalam Undang-undang Darurat Tahun 1951 serta sejumlah aturan lainnya,” kata Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kamis (21/12/2023).
Dirinya menyoroti banyaknya korban yang jatuh akibat penggunaan mercon, baik anak-anak maupun dewasa. “Bahkan ada rumah yang ludes gara-gara ledakan mercon, Maka itu, mercon dilarang karena dampaknya yang berbahaya,” tambahnya.
Meski demikian, Kombes Satake menyebut masyarakat diperbolehkan menggunakan kembang api saat merayakan malam tahun baru, namun dengan persyaratan tertentu. “Penggunaan kembang api dalam skala besar harus ada izin. Perusahaan atau kelompok masyarakat yang ingin menyalakan kembang api saat malam tahun baru, silakan mengurus perijinannya. Untuk informasi lengkap, silakan hubungi satuan intelkam di polres terdekat,” ujarnya.
Kabidhumas menyampaikan bahwa Polda Jateng dan jajaran akan all-out mengamankan perayaan malam tahun baru. Polisi akan memonitor setiap kegiatan masyarakat, melakukan penjagaan, dan patroli untuk menjaga kenyamanan warga pada malam tahun baru.
“Sudah disiapkan pos-pos pengamanan Nataru, namun khusus tahun baru nanti, dipastikan seluruh personel Polri Polda Jateng akan diterjunkan ke lapangan,” tegasnya.
Dirinya menghimbau masyarakat untuk bersikap bijak serta mempertimbangkan banyak faktor sebelum keluar rumah untuk merayakan malam pergantian tahun.
“Hindari arak-arakan yang dapat merugikan kita dan pengendara lainnya, apalagi saat ini sering turun hujan. Tolong diperhatikan faktor kesehatan serta keselamatan sebelum bepergian,” lanjutnya.
“Lebih baik malam tahun baru diisi dengan kegiatan positif seperti mengisi quality time bersama keluarga atau kegiatan lain yang bermanfaat,” imbuhnya.
Secara pribadi, dirinya mengapresiasi kalangan agamawan yang mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian maupun berdoa bersama di tempat ibadah.
“Datangnya tahun baru adalah momen yang harus disyukuri. Untuk itu, mengisi malam tahun baru dengan kegiatan-kegiatan rohani adalah hal yang patut diapresiasi,” tandasnya.
(Arief/Nanik/Bidhumas Polda Jateng/Red)