Indonesia Investigasi
Banda Aceh – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Aceh secara resmi menyatakan dukungan kepada Syardani Muhammad Syarif untuk dapat dipertimbangkan mengisi salah satu posisi strategis dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Dukungan ini disampaikan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Ketua DPW IPI Aceh, Tgk. Sayid Abdullah, S.Sos.I, dan Sekretaris, Teuku Mahyuddin Helmi, S.Sos., M.Si, tertanggal 14 Juli 2025. Surat rekomendasi tersebut telah dikirim langsung ke Istana Kepresidenan di Jakarta.
Dalam surat tersebut, DPW IPI Aceh menyebutkan bahwa Syardani Muhammad Syarif merupakan putra asli Aceh yang memiliki integritas tinggi, kapasitas kepemimpinan, serta komitmen kuat dalam memperjuangkan kepentingan umat dan bangsa.
“Sebagai tokoh yang berasal dari Aceh, beliau diyakini mampu menjembatani kepentingan pembangunan nasional dan daerah, serta memperkuat peran strategis pesantren dalam pembangunan karakter bangsa,” ujar Tgk. Sayid Abdullah kepada media ini, Selasa (15/7/2025).
Lebih lanjut, Teuku Mahyuddin Helmi menambahkan, kehadiran putra Aceh dalam kabinet akan menjadi penghubung penting dalam mewujudkan Asta Cita nasional yang berpihak kepada keadilan sosial, pemberdayaan umat, serta penguatan nilai-nilai keagamaan yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin.
“Ini juga bentuk ikhtiar agar arah pembangunan nasional bisa selaras dengan visi-misi Gubernur Aceh, melalui sinergi yang lebih konkret antara pusat dan daerah,” tambahnya.
IPI sebagai organisasi yang menaungi lembaga-lembaga pesantren di seluruh Indonesia, selama ini dikenal aktif dalam dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Di tengah tantangan zaman, IPI juga memiliki peran strategis dalam menangkal paham-paham radikal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai bahan pertimbangan, DPW IPI Aceh turut melampirkan curriculum vitae lengkap Syardani Muhammad Syarif kepada Presiden.
“Semoga Bapak Presiden dapat mempertimbangkan dengan bijaksana aspirasi dari Aceh ini demi kemajuan bersama,” tutup Tgk. Sayid Abdullah.
Zahrul