Indonesia Investigasi
BIREUEN – Stand Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bireuen (DKP) tampil mencuri perhatian pada peringatan HUT Bireuen ke-26 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu. Mereka memamerkan berbagai jenis indukan ikan air tawar unggulan yang berasal dari Balai Benih Ikan Samalanga (BBI Samalanga).
Indukan yang dipamerkan berukuran besar, dengan panjang mencapai 50 cm dan berat hingga 2 kilogram. Jenis indukan tersebut antara lain lele, nila, bawal, Gurami dan ikan mas. Seluruhnya merupakan indukan produktif yang mampu menghasilkan puluhan ribu ekor anakan setiap musim.
Kepala DKP Bireuen Ir. M.Jafar M.M melalui Kepala BBI Samalanga, Ahmad Saufi, menjelaskan bahwa indukan-indukan tersebut seluruhnya dibudidayakan di BBI Samalanga.
“Alhamdulillah, setiap indukan yang kami rawat di sana mampu menghasilkan puluhan ribu anakan. Airnya bersumber langsung dari Krueng Batee Iliek, sehingga sangat mendukung proses budidaya,” ujar Ahmad Saufi.
Ia menambahkan, kondisi air yang bersih dan mudah diganti menjadi kunci kesehatan indukan maupun anakan. “Dengan sirkulasi air yang bagus, tingkat kelangsungan hidup anakan bisa mencapai 50 persen,” jelasnya.
Intuk lele, Ikan mas dan bawal, BBI Samalanga menggunakan metode penyuntikan hormon ovaprim, dikenal juga sebagai Desiminasi untuk merangsang indukan agar lebih cepat dan maksimal mengeluarkan telur. Dengan teknik ini, satu ekor indukan lele mampu menghasilkan 40–50 ribu ekor anakan dalam satu kali pemijahan, Gurami 10-20 ribu. Sementara itu, indukan nila dapat menghasilkan 1000–1500 bibit.
“Bibit ikan air tawar ini tersedia langsung di BBI Samalanga dengan harga bervariasi, mulai dari Rp200 hingga Rp700 per ekor, tergantung ukuran, sedangkan untuk bibit guramee berkisar antara Rp1.500 – 2.500. Harga di tentukan oleh jenis dan ukuran” tutup Ahmad Saufi.
Teuku Fajar Al-Farisyi
