Hormati Guru, Jaga Marwah Pendidikan: Pesan Tegas untuk Orang Tua dan Siswa

 

Indonesia Investigasi

 

BIREUEN – Di tengah maraknya berbagai isu tentang hubungan antara guru dan murid yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media sosial, beredar pula sebuah poster edukatif yang menyita perhatian publik. Poster bergambar seorang guru dengan pesan tegas berbunyi:

Bacaan Lainnya

 

“Orang tua yang anaknya tidak mau ditegur guru di sekolah, silahkan didik sendiri, bikin sekolah, rapor, dan ijazah sendiri.”

 

Pesan tersebut bukan sekadar sindiran, tetapi bentuk peringatan moral agar semua pihak kembali menempatkan guru pada posisi terhormat sebagaimana mestinya. Guru adalah pilar utama dalam pembentukan karakter generasi bangsa, bukan sosok yang harus takut menegur saat melihat kesalahan.

 

Fenomena yang Viral, Cermin Krisis Etika Pendidikan

 

Belakangan, dunia pendidikan Indonesia diguncang dengan beberapa kasus viral mulai dari orang tua yang tidak terima anaknya ditegur guru, hingga guru yang mendapat tekanan saat menegakkan disiplin. Fenomena ini mencerminkan tantangan serius dalam dunia pendidikan, di mana nilai hormat, tata krama, dan tanggung jawab moral mulai tergerus oleh ego dan emosi sesaat.

 

Padahal, teguran seorang guru sejatinya bukan bentuk kemarahan, melainkan kasih sayang dalam bentuk pendidikan. Tanpa ketegasan, nilai kedisiplinan dan karakter sulit tertanam pada generasi muda.

 

Doa dan Harapan untuk Aceh

 

Kita tentu berharap hal seperti ini tidak pernah terjadi di Aceh — tanah yang dikenal dengan adat, agama, dan hormat terhadap ilmu. Walaupun di beberapa daerah mungkin masih ada anak-anak Aceh yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, namun keyakinan masyarakat tetap satu: “ngaji tak pernah putus.”

 

Tradisi mengaji, menghormati guru, dan menjunjung tinggi ilmu telah menjadi napas pendidikan Aceh sejak dulu. Karena itu, menjaga marwah guru berarti juga menjaga warisan nilai luhur masyarakat Aceh sendiri.

 

Pendidikan Bukan Hanya Soal Sekolah, Tapi Tentang Akhlak

 

Menghormati guru dan menjadikan pendidikan sebagai amanah adalah bagian dari akhlak mulia. Orang tua dan masyarakat perlu bergandengan tangan mendukung peran guru di sekolah, bukan justru melemahkannya.

 

Mari kita kembalikan makna pendidikan sebagai jalan pembentukan karakter, bukan sekadar pencapaian nilai atau ijazah.

Selama guru dihormati, ilmu akan berkah, dan masa depan bangsa akan tetap terjaga.

 

Muhammad Yanis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *