Indonesia Investigasi
Bireuen – Setelah empat hari pencarian tanpa henti, tim gabungan akhirnya menemukan jenazah Mardiana (17), warga desa Meunasah Krung, jangka. Korban musibah terseret arus banjir di Kilometer 24, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Remaja malang tersebut sebelumnya dinyatakan hilang bersama adiknya, Rina Fitri (11), yang telah ditemukan lebih dulu tiga hari sebelumnya.
Jenazah Mardiana ditemukan pada Selasa, 11 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, tidak jauh dari lokasi penemuan adiknya—hanya berjarak sekitar 200 meter. Penemuan ini menjadi akhir dari pencarian panjang yang dilakukan oleh tim gabungan, terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, RAPI, relawan, dan masyarakat setempat.
Sejak hari pertama kejadian, upaya pencarian sempat mengalami hambatan akibat medan yang sulit, tumpukan kayu, dan lumpur tebal yang menutupi aliran sungai. Pada hari keempat, PT. Takabeya Perkasa Group turut membantu dengan mengerahkan satu unit alat berat jenis excavator untuk mempercepat proses pencarian. Excavator tersebut bekerja sejak pagi, membersihkan tumpukan kayu, sampah, dan lumpur tebal yang menghalangi akses pencarian.
Selain alat berat, PT. Takabeya Perkasa Group juga mengirimkan satu unit ambulans Takabeya Peduli ke lokasi sebagai bentuk dukungan kemanusiaan. Hal ini disampaikan oleh Humas PT. Takabeya Perkasa Group, Rahmat T. Geureugok, kepada media.
Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, juga menunjukkan kepeduliannya dengan memantau langsung proses pencarian sejak hari pertama. Bahkan, beliau turun langsung ke lokasi, memberikan semangat kepada para relawan dan keluarga korban yang menunggu kabar.
Penemuan jenazah Mardiana bermula dari upaya Iwan, salah seorang relawan asal Blang Rakal, yang memutuskan menelusuri aliran sungai lebih jauh ke hilir. Ketekunannya berbuah hasil saat ia menemukan sesuatu yang mencurigakan di antara tumpukan ranting dan lumpur. Iwan melihat banyak lalat di antara tumpukan kayu, Setelah diperiksa lebih dekat, ternyata itu adalah jasad Mardiana yang sudah terbalut lumpur dan tertimbun kayu.
“Saya lihat ada kain berbeda di antara lumpur. Saya langsung panggil anak-anak yang ada di sekitar situ untuk minta bantuan,” cerita Iwan kepada wartawan.
Jenazah Mardiana kemudian dievakuasi oleh tim gabungan dan langsung dibawa ke RSUD dr. fauziah.menggunakan ambulans Takabeya Peduli. Suasana haru menyelimuti saat evakuasi jenazah Mardiana.
Saat ini jenazah Mardiana sedang berada di Ruang Jenazah RSUD dr. Fauziah untuk keperluan autopsi.
Teuku Fajar Al-Farisyi