Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) kembali mencatat sejarah dengan mencapai level Rp1 miliar hari ini (04/03/2024), menandai penguatan kripto utama tersebut terhadap rupiah.
Dilansir dari situs coinvestasi, CEO Indodax, Oscar Darmawan, menjelaskan bahwa lonjakan harga ini menjadi sorotan menjelang hari halving Bitcoin, yang diantisipasi akan terjadi dalam 42 hari.
“Momen kenaikan harga Bitcoin ini mencatat titik tertinggi sejak November 2021. Selain menarik minat investor, ini juga memunculkan ‘OKB’ (Orang Kaya Baru) di dunia kripto yang tiba-tiba menjadi miliarder,” ungkap Oscar Darmawan.
Oscar Darmawan menyoroti bahwa penguatan harga ini menunjukkan adopsi yang semakin luas terhadap kripto sebagai aset investasi yang sah, yang menjanjikan potensi keuntungan yang signifikan.
“Kami memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa melonjak dua kali lipat atau lebih setelah halving. Saat ini, harga Bitcoin telah melampaui Rp1 miliar, melampaui rekor tertinggi Bitcoin pada November 2021, yakni Rp 978 juta,” lanjut Oscar Darmawan.
Dia menekankan bahwa Indodax telah mengalami event halving Bitcoin sebanyak tiga kali sebelumnya, dan ini adalah yang keempat kalinya.
“Dalam pengalaman kami, halving sering kali diiringi oleh lonjakan harga karena kelangkaan pasokan Bitcoin, yang mendorong kenaikan permintaan dan akhirnya harga. Saat ini, fenomena fomo juga memainkan peran, memperkuat harga Bitcoin. Meskipun harga Bitcoin naik, penyesuaian harga akan terjadi saat halving,” jelas Darmawan.
Oscar juga menyoroti bahwa kenaikan harga Bitcoin sering diikuti oleh kenaikan altcoin, seperti Ethereum, yang memicu periode altcoin season.
“Dengan meningkatnya nilai BTC menjelang halving, sebagian investor cenderung beralih ke altcoin yang lebih terjangkau. Ini menyebabkan permintaan terhadap altcoin meningkat, mendorong kenaikan harga mereka,” lanjut Darmawan.
Dia menyarankan investor dan trader untuk memanfaatkan periode setelah halving dengan menggunakan teknik dollar cost averaging (DCA), yang tersedia melalui fitur “Investasi Rutin” di Indodax.
“Investasi rutin membantu investor untuk membeli aset saat harga rendah dan mengurangi pembelian saat harga tinggi, menciptakan rata-rata harga yang lebih rendah,” jelas Oscar.
Oscar juga mengapresiasi respons positif masyarakat Indonesia terhadap kripto, menunjukkan peningkatan literasi kripto di Indonesia.
(Red)