Indonesia Investigasi
PEUREULAK, ACEH TIMUR – Banjir besar yang melanda Gampong Bandrong, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur pada akhir November 2025 menyebabkan seluruh rumah warga terendam air. Sekitar 20 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat derasnya arus banjir yang menghantam kawasan pemukiman.
Hingga 3 Desember 2025, sebagian besar warga yang rumahnya rusak berat masih belum dapat kembali ke tempat tinggal mereka. Banyak di antara mereka terpaksa menumpang tidur di rumah keluarga maupun kerabat sambil menunggu kondisi mulai membaik dan pendataan dari pihak gampong selesai.
Saat ditemui di lokasi, Muhammad, Sekretaris Desa (Sekdes) Bandrong, mengatakan bahwa pemerintah gampong saat ini sedang melakukan pendataan detail terhadap rumah-rumah yang mengalami rusak berat, rusak pada bagian dapur, serta warga yang kehilangan harta benda akibat banjir.
“Kami sedang turun langsung dari rumah ke rumah untuk mendata kerusakan. Banyak warga kehilangan barang berharga, dapur jebol, dan sebagian rumah hampir roboh karena tergerus banjir,” ujar Muhammad.
Ia juga menambahkan bahwa pendataan ini menjadi dasar untuk mengajukan bantuan dari pemerintah kabupaten maupun pihak terkait lainnya agar proses pemulihan dapat segera dilakukan.
Sementara itu, kondisi di lapangan masih terlihat memprihatinkan. Air banjir yang mulai surut menyisakan lumpur tebal, material kayu berserakan, serta sejumlah rumah warga tampak miring, roboh, atau tenggelam sebagian.
Warga berharap bantuan segera tiba agar proses perbaikan rumah dan pemulihan kehidupan dapat berlangsung secepatnya. “Kami hanya ingin bisa pulang dan memperbaiki rumah kami,” ungkap salah satu warga dengan nada haru.
Banjir akhir November ini menjadi salah satu yang terbesar di wilayah Peureulak dalam beberapa tahun terakhir, dan masyarakat berharap pemerintah memberikan perhatian maksimal dalam penanganannya.
Tgk Abdullah







