Indonesia Investigasi
Pesisir Barat – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, menggelar debat kandidat perdana Cabup-Cawabup Pilkada 2024, di Lantai 3 Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sabtu, 2 November 2024 malam.
Debat perdana peserta Pilbup Pesisir Barat, Lampung, 2024 itu menelan anggaran Rp260 juta, Meski demikian, gelaran debat itu sempat menjadi sorotan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bawaslu Pesisir Barat. Ketua Bawaslu Pesisir Barat Lampung, Abd Kodrat S, Minggu, 3 November 2024, mengatakan bahwa, kendati materi debat sudah disusun dengan baik, pihaknya menilai ada beberapa kendala yang mengganggu jalannya acara. “Pada saat pembukaan debat, terjadi masalah dengan penayangan jingle Pilkada yang sempat macet.
Selain itu, kondisi mikrofon juga tidak maksimal,” ungkapnya.
Jingle dan Mikrofon Macet hingga Toilet Lebih lanjut, Abd Kodrat menyoroti masalah fasilitas yang ada di lokasi debat, Ia menambahkan peserta di lokasi debat mengalami kesulitan, salah satunya karena kondisi toilet yang sempat macet.
Kondisi dimaksud menunjukkan perlunya perhatian lebih pada aspek kenyamanan dan kesiapan fasilitas pendukung. Kodrat menekankan pentingnya melakukan simulasi sebelum acara berlangsung. “Sebelum pelaksanaan debat, harus ada simulasi yang maksimal dan menyiapkan beberapa opsi alternatif, termasuk opsi toilet, agar jika terjadi kendala, kami sudah siap dengan solusinya,” jelasnya. Sementara, Ketua KPU Pesisir Barat, Marlini, ketika dihubungi via sambungan ponselnya, Senin, 4 November 2024, debat perdana itu ditangani pihak ketiga, event organizer (EO).
Menurut Marlini semua catatan bakal menjadi bahan evaluasi pihaknya Termasuk yang disampaikan Bawaslu itu. “Semuanya akan menjadi catatan dan evaluasi kami Karena masih ada debat yang kedua.
Termasuk catatan yang sebelumnya sudah disampaikan oleh pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu),” tukas Marlini.***
Jurnalis muda