Dugaan Perselingkuhan Sekdes Rowoyoso Memicu Unjuk Rasa Ratusan Warga

Indonesiainvestigasi.com

Pekalongan – Jawa Tengah – Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, menjadi sorotan ketika ratusan warga menggelar unjuk rasa di kantor Desa. Mereka menuntut agar sekretaris desa (sekdes) setempat dinonaktifkan karena dugaan perselingkuhan dengan salah satu warganya. Kejadian ini bukanlah hal baru, melainkan telah mencuat sejak setahun belakangan.

Dugaan Perselingkuhan dan Respons Warga
Perselingkuhan yang melibatkan seorang sekdes dan wanita yang sudah bersuami ini menimbulkan rasa malu di kalangan warga. Bahkan, wanita yang terlibat juga merupakan ketua ormas keagamaan, menambah kompleksitas masalah ini. Warga merasa bahwa tindakan ini telah melanggar norma-norma sosial yang ada.

Dalam audiensi dengan Muspika Wonokerto dan kepala desa, warga menekankan perlunya tindakan tegas terhadap sekdes yang terlibat dalam perselingkuhan. Salah satu warga, Edo, menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap sekdes yang dianggap tidak mengindahkan teguran sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Warga Desa Rowoyoso menuntut agar pihak desa bertindak tegas dengan menonaktifkan sekdes yang diduga berselingkuh. Mereka menganggap bahwa sanksi sebelumnya, seperti Surat Peringatan 1 (SP 1), tidak cukup untuk menimbulkan efek jera pada pelaku. Selain itu, warga juga merasa bahwa kejadian ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat luas, bahkan sampai ke tingkat kecamatan dan kabupaten.

Langkah Tegas dari Pihak Desa

Atas desakan warga, kepala desa akhirnya mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sekdes mulai hari ini. Langkah ini diambil sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk Peraturan Bupati (Perbup) dan Peraturan Pemerintah (Perpub) yang mengatur mengenai pengangkatan dan perhentian perangkat desa.

Menurut Camat Wonokerto, tindakan ini diambil karena perselingkuhan yang terjadi telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Proses selanjutnya akan disampaikan kepada bupati dan dilibatkan inspektorat untuk menindaklanjuti kasus ini lebih lanjut.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga norma dan moralitas dalam sebuah komunitas. Tindakan yang merugikan orang lain dan melanggar aturan harus ditindak secara tegas demi menjaga ketertiban dan kedamaian di masyarakat. Semoga langkah-langkah yang diambil oleh pihak desa dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Aksi warga ini juga menjadi contoh bahwa partisipasi aktif dalam menjaga nilai-nilai sosial sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan bermartabat.

(Hatose)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *