Indonesia investigasi
Pesisir Barat, – diduga tidak dibangun sesuai dengan spesifikasi teknis, temuan ini berhasil diungkap tiga anggota DPRD Pesibar Amin Basri, Risman, dan Mad Muhizar saat melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) pada Jumat (27/12).
Wakil Ketua II DPRD Pesibar Amin Basri mengatakan bahwa pihaknya menemukan material yang digunakan pada sejumlah proyek tersebut tidak mengacu pada aturan dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Menurut Amin, dari tiga proyek yang disidak yaitu pembangunan jalan wisata Walur-Lintik Kecamatan Krui Selatan, Pembangunan Talud dibelakang kantor Camat Pesisir Tengah, serta pembangunan Gedung TP-PKK kabupaten, keseluruhannya tidak mengedepankan kualitas dan kapasitas material yang memadai melainkan hanya dibangun asal jadi.
Padahal sebelumnya, politisi dari Partai PPP ini sudah memperingatkan pemerintah daerah dan rekanan agar melaksanakan pembangunan yang berkualitas, namun hal itu tidak digubris dengan baik.
Atas hasil sidak ini, Amin memastikan akan segera memanggil pihak yang bersangkutan untuk mengklarifikasi dan membenahi proyek-proyek yang bermasalah, hal ini menurut Amin perlu dilakukan agar uang dari pajak rakyat tersebut tak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Kita akan pantau terus, dan harapan kita, kita minta untuk material yang tidak sesuai agar diganti dan diperbaiki, menurut kami dari hasil sidak acak saja semua pembangunan tidak dikerjakan maksimal, apalagi jika tidak dipantau, dan ini sangat-sangat perlu diperbaiki,” tegasnya.
Disisi lain, politisi dari Partai PDIP Mad Muhizar mengungkapkan kekecewaan yang mendalam atas temuan pihaknya saat melaksanakan Sidak, menurut Muhizar hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak, ia berharap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pesisir Barat ini tidak lagi dilaksanakan asal jadi, karena hal tersebut jelas merugikan masyarakat.
Anggota DPRD yang menduduki posisi Wakil Ketua Komisi II ini juga merinci temuan pihaknya dilapangan kepada media, Muhizar membeberkan jika pembangunan Hotmix jalan wisata Walur-Lintik Kecamatan Krui Selatan hanya dibuat dengan tebal rata-rata 1 Centimeter sedangkan biasanya jalan Hotmix harus dibuat dengan tebal 4 Centimeter, selain itu base course yang seharusnya ditaruh dibawah aspal tidak dilaksanakan oleh rekanan melainkan hanya menempelkan aspal di jalan aspal lama yang telah rusak.
Sedangkan untuk pembangunan talud yang berlokasi di belakang kantor Camat Pesisir Tengah banyak menggunakan batu bulat, parahnya lagi proyek yang baru dikerjakan hitungan hari ini telah banyak yang retak, lalu untuk pembangunan gedung TP-PKK perlu perbaikan di bagian sisi besi beton yang saat ini telah mengalami korosi, plafon jebol dan lainnya, sedangkan untuk lebih rinci kekurangan lainnya akan pihaknya sampaikan diwaktu hearing.
“Kita akan segera menggelar hearing dan memanggil pihak konsultan perencanaan, pengawasan, pihak rekanan, hingga dinas, kita akan minta penjelasan mereka kenapa hal ini bisa terjadi, kita juga meminta agar proyek-proyek yang tidak sesuai aturan dan perencanaan untuk segera diperbaiki,”Ungkapnya…(red)