Ditreskrimum Polda Sumsel Amankan Pelaku Penganiayaan di Brasserie Kafe

Indonesia investigasi

Palembang, Sumsel – Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil mengamankan FD (37), tersangka kasus penganiayaan terhadap Muhammad Luthfi Hadhyan.

Peristiwa tersebut terjadi di Brasserie Kafe, Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, pada Selasa, 10 Desember 2024.

Kasus penganiayaan ini bermula saat korban bertemu dengan ibu dari Ledi, rekan kerjanya, untuk membahas jadwal kerja di Rumah Sakit Fathimah Palembang.

Bacaan Lainnya

Diskusi yang berlangsung di lantai dua kafe tersebut berujung pada ketegangan. Tersangka FD merasa kesal dengan sikap korban yang dianggap tidak sopan dan tidak menghormati ibu dari Ledi, Sri Meilina.

Tersangka FD, warga Jl. Silaberanti Ujung RT/RW 29/07, Kecamatan Jakabaring, Kota Palembang, telah bekerja dan tinggal bersama Sri Meilina selama lebih dari 20 tahun.

Korban, Muhammad Luthfi Hadhyan, merupakan seorang dokter muda yang sedang menjalani koas di RS Fathimah Palembang.

Kejadian berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024, sekitar pukul 16.30 WIB di lantai dua Brasserie Kafe. Insiden ini terjadi saat diskusi mengenai jadwal kerja memanas dan tersangka meluapkan emosinya dengan memukul korban.

FD mengaku tersulut emosi karena merasa korban menunjukkan sikap tidak hormat kepada ibu Sri Meilina, baik melalui ucapan maupun bahasa tubuh.

Tersangka menganggap hal tersebut tidak dapat ditoleransi, yang akhirnya berujung pada tindak penganiayaan.

Setelah kejadian, pada Jumat, 13 Desember 2024, sekitar pukul 10.30 WIB, FD menyerahkan diri ke Unit 5 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel. Tersangka mengakui perbuatannya

Barang Bukti yang Diamankan Flashdisk merek Sandisk berisi rekaman CCTV kejadian, Surat keterangan hasil visum et repertum korban, Pakaian yang dikenakan tersangka saat kejadian (kaos merah bertuliskan B.BOOGIE dan celana jeans biru gelap), Pakaian korban saat mengalami penganiayaan.

FD dijerat Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan luka serius dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun.*

Firman

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *