Indonesia Investigasi
BIREUEN, ACEH — Kabupaten Bireuen menegaskan komitmennya dalam perang melawan stunting. Dalam momentum peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53, Senin (4/8/2025), Pemerintah Kabupaten Bireuen meluncurkan Gerakan Cegah Stunting 2025, sebuah kolaborasi strategis antara Dinas Kesehatan, Tim Penggerak PKK, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang digelar di halaman Pendopo Bupati.
Tak sekadar seremoni, kegiatan ini menghadirkan seluruh pemangku kebijakan daerah. Hadir langsung Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT, Ketua TP PKK Sadriah, S.K.M., M.K.M., unsur Forkopimda, Ketua IDI Bireuen, para camat, instansi lintas sektor, hingga para Bunda PKK se-Kabupaten Bireuen.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Dr. Irwan menyebut stunting sebagai ancaman nyata terhadap masa depan generasi. “Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Ini bukan hanya isu kesehatan, tapi juga soal masa depan daerah,” tegasnya.
Namun, Bireuen tak tinggal diam. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting berhasil ditekan hingga 27,1%, turun drastis 5,8% dari tahun sebelumnya. Angka wasting atau kekurangan berat badan mencapai 14,7%, juga turun dari 15,95%. Sementara angka underweight kini 25,5%, menurun signifikan dari 31,9%.
“Target kita tahun ini adalah menurunkan angka stunting menjadi 23,1%, dan tahun 2045 menjadi hanya 3,8%. Itu hanya bisa dicapai jika semua pihak bergerak—mulai dari keluarga, kader PKK, tenaga kesehatan, hingga sektor pendidikan,” ujar Irwan.
Wakil Bupati Ir. H. Razuardi dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar program rutin. “Ini misi kemanusiaan. Anak-anak Bireuen harus lahir sehat, tumbuh cerdas, dan tidak boleh kalah sejak dalam kandungan.”
Gerakan Cegah Stunting 2025 di Bireuen menjadi contoh kolaborasi lintas sektor, dan juga pesan kuat kepada seluruh masyarakat bahwa dengan tekad dan kerja bersama, masa depan anak-anak Bireuen bisa diselamatkan dari krisis gizi kronis.
Teuku Fajar Al-Farisyi