“Sabeum Halim: Dari Matras ke Mimbar Wasit, Dedikasi Tak Pernah Padam” 

 

Indonesia Investigasi 

 

BANDA ACEH – Muhammad Ramadhanur Halim, atau yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Sabeum Halim, adalah sosok yang tak asing lagi dalam dunia Taekwondo Aceh. Kiprahnya selama kurang lebih dua dekade telah menjadikannya figur sentral dalam pembinaan, perwasitan, dan pengembangan olahraga bela diri ini di tingkat kabupaten hingga provinsi. Di balik ketegasan dan disiplin khas seorang pelatih, tersimpan semangat pengabdian yang tak pernah surut.

Bacaan Lainnya

 

Sejak tahun 2011, Sabeum Halim telah menjadi pelatih utama sekaligus pembina UKM Taekwondo UIN Ar-Raniry. Di sana, ia bukan hanya melatih teknik dan strategi bertanding, tetapi juga membentuk karakter dan mental para mahasiswa yang bergabung. Namun, perjalanan panjangnya sebagai pelatih dimulai jauh sebelumnya, tepatnya pada tahun 2008, saat ia mengikuti Coaching Clinic pertamanya. Momen itu menjadi titik awal dedikasinya dalam membina generasi muda melalui Taekwondo.

 

Tak hanya aktif sebagai pelatih, Sabeum Halim juga menorehkan jejak penting sebagai wasit Taekwondo Indonesia. Kariernya di bidang perwasitan dimulai pada tahun 2012, setelah mengikuti diklat wasit pertamanya. Sejak itu, ia terus meningkatkan kompetensinya melalui berbagai penyegaran, termasuk yang terbaru pada Juli 2025. Konsistensinya dalam menjaga kualitas dan integritas sebagai wasit menjadikannya panutan di kalangan perwasitan TI Aceh.

Salah satu puncak pengakuan atas dedikasinya sebagai wasit datang pada ajang Kejuaraan Daerah Open Tournament Setda Cup Aceh yang digelar pada 1–3 Agustus 2025. Dalam event bergengsi tersebut, Sabeum Halim dinobatkan sebagai Wasit Terbaik, sebuah penghargaan yang diberikan berdasarkan semangat, loyalitas, pendidikan, serta pengalaman panjangnya di dunia Taekwondo. Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga bukti nyata dari kerja keras dan konsistensi yang ia tunjukkan selama bertahun-tahun.

 

Penghargaan tersebut semakin bermakna ketika Wakil Ketua I Pengprov TI Aceh Sabeumnim Samsul Bahri menyampaikan bahwa wasit terbaik pada event ini akan direkomendasikan untuk mengikuti Diklat Wasit TI Nasional di Sumatera Utara pada bulan September mendatang. Seluruh biaya, akomodasi, dan transportasi akan ditanggung langsung oleh Pengprov TI Aceh. Bagi Sabeum Halim, ini bukan hanya kesempatan pribadi, tetapi juga amanah untuk membawa nama Aceh ke panggung nasional.

 

Dalam setiap langkahnya, Sabeum Halim selalu membawa harapan besar: agar prestasi atlet Taekwondo Aceh terus berkembang dan melahirkan kader-kader wasit yang berkualitas di setiap kabupaten/kota. Ia percaya bahwa kemajuan olahraga ini tidak hanya bergantung pada atlet, tetapi juga pada kualitas wasit yang memimpin jalannya pertandingan dengan jujur, adil dan beribawa serta profesional.

 

Ucapan terima kasih pun ia sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanannya: keluarga yang selalu memberi semangat, Pengurus TI Kabupaten Aceh Besar, Pengurus TI Aceh yang memberikan kepercayaan, para pelatih dan senior yang menjadi sumber inspirasi, serta seluruh Taekwondoin yang menjadi bagian dari perjuangan bersama. Baginya, pencapaian ini adalah hasil dari kolaborasi dan kebersamaan.

 

Sabeum Halim bukan hanya pelatih atau wasit. Ia adalah simbol ketekunan, semangat, dan loyalitas dalam dunia Taekwondo. Sosoknya menginspirasi bahwa pengabdian yang konsisten, meski dimulai dari langkah kecil, dapat membawa dampak besar bagi komunitas dan daerah. Ia berharap, ke depan akan lahir lebih banyak wasit-wasit hebat dari Aceh yang mampu mengharumkan nama provinsi di tingkat nasional bahkan internasional.

 

Dengan semangat yang terus menyala, Sabeum Halim melangkah ke babak baru dalam pengabdiannya. Dari matras ke mimbar wasit, ia membuktikan bahwa dedikasi tak pernah padam—dan bahwa Taekwondo bukan sekadar olahraga, tetapi jalan hidup yang penuh makna.

 

Zahrul

 

Pos terkait