Indonesaiinvestigasi.com
Labuhan batu – Sumatera Utara – 17 November 2025 — Sejumlah warga Desa Sei Kasih, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, melontarkan tudingan serius terhadap seorang pria berinisial O, akrab disebut Oneng, berusia sekitar 60 tahun. Ia diduga kuat menjadi salah satu bandar narkoba jenis sabu terbesar di wilayah tersebut, berdasarkan pengakuan beberapa narasumber yang ditemui di lapangan.
Lebih mengejutkan, sejumlah warga mengeklaim bahwa dalam aktivitasnya, Oneng disebut-sebut turut menyeret anak kandungnya, seorang pria berinisial A atau “Aji”, ke dalam bisnis gelap tersebut.
Menurut warga, nama Aji sengaja “dibesar-besarkan” di lapangan untuk menciptakan kesan bahwa dialah pelaku utama peredaran sabu di wilayah itu. Padahal, menurut sejumlah sumber yang mengaku mengetahui pola pergerakan jaringan tersebut, sosok yang diduga mengendalikan bisnis haram itu justru ayahnya sendiri, Oneng.
“Kalau diakui bang, betul Aji itu anak Wak Oneng. Tapi yang sebenarnya bergerak besar itu bukan Aji — orang-orang sini tahu itu,” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya disamarkan.
Dugaan Omzet Besar dan Aktivitas di “Tangkahan Oneng”
Informasi yang dihimpun dari beberapa narasumber menyebutkan bahwa omzet peredaran sabu yang dikaitkan dengan nama Oneng pada pekan terakhir disebut mencapai angka yang “menakjubkan”.
Aktivitas tersebut diduga berpusat di sekitar kediaman yang dikenal warga sebagai “tangkahan Oneng” di Desa Sei Kasih.
Warga menyebut lokasi tersebut telah lama dicurigai menjadi titik transaksi dan distribusi peredaran sabu skala besar di Bilah Hilir.
Desakan Keras Kepada Aparat Penegak Hukum.
Keresahan warga kini mencapai puncaknya. Sejumlah masyarakat bersama aktivis anti-narkoba mendesak:
Polsek Bilah Hilir dan Satnarkoba Polres Labuhanbatu.
Tidak tinggal diam.
Tidak hanya menjadi penonton.
Segera bergerak menunjukkan ketegasan dalam memberantas jaringan narkoba.
Menurut mereka, peredaran sabu yang diduga dikendalikan oleh Oneng telah merusak generasi muda dan menciptakan rasa tidak aman di lingkungan permukiman.
“Kami minta aparat jangan tidur. Tangkap Oneng! Jangan biarkan narkoba merajalela di kampung kami,” tegas salah satu aktivis anti-narkoba.
Tuntutan Masyarakat: “Buru, Kejar, Tangkap!”
Masyarakat menuntut agar aparat penegak hukum:
Memburu#
Mengejar#
Menangkap#
…sosok yang mereka sebut sebagai pengendali peredaran sabu paling besar di Kecamatan Bilah Hilir.
Warga berharap kapolsek Bilah Hilir segera mengambil tindakan konkret, agar situasi desa kembali aman dan nyaman dari ancaman narkoba.
Penulis : Chairul Ritonga
