Indonesiainvestigasi.com
Labuhanbatu, Sumatera Utara -Ketenteraman warga di kawasan Perumahan Mutiara Mas, tepatnya di belakang Asrama Haji, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, kian terusik. Seorang pria berusia sekitar 35 tahun yang dikenal warga dengan inisial AS, alias “Adi Senyum”, diduga kuat menjadi aktor penting dalam jaringan peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Labuhanbatu dan sekitarnya.
Adi Senyum dikenal luas oleh warga sekitar sebagai sosok yang ramah, murah senyum, dan tidak mencolok. Namun di balik citra tersebut, ia diduga berperan sebagai gudang sekaligus pembagi sabu ke sejumlah titik strategis di wilayah Rantauprapat dan daerah lainnya. Modusnya yang rapi, tenang, dan nyaris tanpa jejak membuat sosok ini disebut-sebut sebagai “pemain dingin” dalam bisnis haram narkotika.
Menurut penuturan seorang warga yang enggan disebutkan identitas lengkapnya, berinisial Zal, Adi Senyum bukanlah pengedar jalanan biasa.
“Kalau bang Adi Senyum itu memang bisa dibilang pemain dingin, bang. Dia bukan pengedar langsung, tapi pembagi sabu ke beberapa titik,” ujar Zal kepada wartawan, Selasa (16/12/2025), sebelum bergegas meninggalkan lokasi.
Lebih lanjut, Zal mengungkapkan bahwa salah satu pihak yang diduga menerima pasokan sabu dari Adi Senyum adalah seorang pria berinisial A, dikenal bernama Andre, warga Rantauprapat yang berdomisili di sekitar lingkungan Kantor Bupati Labuhanbatu.
“Termasuk ke si Andre, bang. Rumahnya di seputaran kantor bupati. Sabu itu dari bang Adi Senyum,” cetus Zal singkat.
Informasi tersebut menambah panjang daftar dugaan keterlibatan Adi Senyum dalam jaringan narkoba yang terstruktur dan terorganisir. Bahkan, dari berbagai sumber yang berkembang di masyarakat, Adi Senyum diduga menguasai sabu dalam jumlah besar, bukan lagi gram atau ons, melainkan hingga hitungan kilogram. Dugaan ini menimbulkan kekhawatiran serius, mengingat besarnya potensi kerusakan sosial yang ditimbulkan.
Keberadaan jaringan narkotika yang diduga dikendalikan Adi Senyum disebut telah merusak sendi-sendi sosial masyarakat, menjerat anak muda, dan menciptakan lingkaran ketergantungan narkoba yang sulit diputus. Warga menilai, jika dugaan ini dibiarkan berlarut-larut tanpa penindakan tegas, maka masa depan generasi muda Labuhanbatu berada di ambang kehancuran.
Publik kini menaruh harapan besar kepada Satresnarkoba Polres Labuhanbatu dan Ditresnarkoba Polda Sumatera Utara agar segera bertindak agresif dan profesional. Aparat penegak hukum diminta tidak ragu melakukan penyelidikan mendalam, pembuntutan, hingga penangkapan apabila bukti permulaan telah cukup.
“Kalau memang benar, ini bukan pemain kecil. Dampaknya besar sekali bagi lingkungan dan anak-anak muda di Labuhanbatu,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat yang juga meminta identitasnya dirahasiakan.
Masyarakat menegaskan bahwa penegakan hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu adalah satu-satunya cara untuk memutus mata rantai peredaran narkoba. Tidak boleh ada ruang aman bagi pelaku kejahatan narkotika, terlebih bagi mereka yang diduga menjadi pengendali utama di balik layar.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan aktivitas Adi Senyum. Namun desakan publik terus menguat agar aparat segera turun tangan, demi menyelamatkan lingkungan dan generasi penerus Labuhanbatu dari ancaman narkoba.
penulis : Chairul Ritonga







