Indonesia Investigasi
ACEH TIMUR- Minggu pagi yang biasanya menjadi waktu untuk beristirahat bagi banyak orang, justru menjadi hari pengabdian bagi Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, S.Pd.I., M.H. Dengan semangat penuh ketulusan, Wabup tetap memenuhi undangan masyarakat pedalaman untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Dusun Ingin Jaya, Gampong Seuneubok Bayu, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Minggu 16 Nov 2025.
Undangan itu bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi harapan masyarakat pelosok yang selama ini mendengar kedekatan sang Wakil Bupati dengan rakyat. Mereka menaruh asa besar untuk dapat bertemu langsung, menyampaikan suara hati, sekaligus merasakan kehadiran pemimpin yang mereka percaya.
Tepat pukul 10.00 WIB, Wabup bertolak dari Kota Idi bersama ajudan dan pandumnya. Cuaca mendung tidak menyurutkan langkah mereka. Perjalanan menuju pedalaman Seuneubok Bayu memakan waktu hampir dua jam, melintasi jalur berbukit yang terjal, licin, dan penuh tantangan.
Sesampainya di Gampong Pango, rombongan berhenti sejenak untuk membeli minuman serta bekal perjalanan, sebelum kembali melaju menuju Gampong Panton Rayeuk T dan CV9.
Namun rute itu tidak berhenti di sana. Jalan menuju Seuneubok Bayu semakin berat, terlebih ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Mobil dinas yang ditumpangi Wabup tak mampu lagi menaklukkan tanjakan licin yang menyerupai lumpur hidup. Tanpa ragu sedikit pun, Wabup Zainal bersama rombongan memilih naik jondel, kendaraan pengangkut sawit yang biasa digunakan warga untuk melintasi jalur ekstrem.
Basah kuyup, tubuh dipenuhi lumpur, dan dingin yang menusuk tak menjadi halangan. Semua dijalani agar dirinya dapat sampai ke lokasi acara dan bertatap muka langsung dengan masyarakat yang setia menunggu.
Ekstremnya perjalanan menyebabkan rombongan yang awalnya beriringan harus terpisah. Beberapa mobil tidak sanggup menembus bukit berlumpur hingga terpaksa putar arah dan menunggu di Kantor PT. Julok Utara, Kecamatan Indra Makmur.
Sementara itu, Wabup tetap melanjutkan perjalanan menggunakan jondel bersama warga. Kondisi yang jauh dari nyaman justru memberikan kesempatan baginya untuk melihat secara langsung kehidupan masyarakat yang selama ini seakan terisolir. Jalan perbukitan yang curam dan konflik lahan dengan salah satu perusahaan perkebunan telah membuat warga Seuneubok Bayu berada dalam lingkaran kesulitan yang semakin berat dari hari ke hari.
Sesampainya di lokasi Maulid, masyarakat menyambut Wabup dengan penuh haru dan kegembiraan. Bagi mereka, kedatangan orang nomor dua di Aceh Timur itu bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga tanda bahwa suara rakyat pedalaman tidak pernah dikesampingkan.
Dalam pertemuan hangat tersebut, warga menyampaikan beberapa aspirasi penting, di antaranya, Sengketa tanah dengan perusahaan perkebunan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Akses jalan menuju desa yang sangat ekstrem dan rawan bagi anak-anak, ibu hamil, hingga warga yang sakit. Masyarakat berharap kehadiran Wabup dapat menjadi jalan pembuka menuju perubahan nyata bagi kehidupan mereka.
Selesai menghadiri Maulid dan berdialog dengan warga, Wabup kembali melakukan perjalanan pulang. Namun tantangan belum berakhir, mobil dinas yang sebelumnya terjebak lumpur terpaksa ditarik menggunakan jondel milik warga. Perjalanan pulang berlangsung pelan dan penuh kehati-hatian, hingga akhirnya Wabup tiba kembali di Kota Idi pada pukul 20.00 WIB.
Kehadiran Wakil Bupati T. Zainal Abidin di Seuneubok Bayu bukan sekadar memenuhi undangan, tetapi menjadi cerminan nyata bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang berani hadir di tengah rakyat, apa pun rintangannya.
Di tengah hujan, lumpur, jalan terjal, dan perbukitan ganas, Wabup menunjukkan bahwa pelayanan kepada masyarakat tidak mengenal hari libur, tidak mengenal batas, dan tidak tunduk pada rasa lelah.
Bagi masyarakat Seuneubok Bayu, hari itu bukan hanya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tetapi hari ketika pemimpin mereka datang, melihat, dan merasakan langsung apa yang selama ini mereka perjuangkan. (*)
Tgk Abdullah








