Indonesia Investigasi
ACEH UTARA – Dalam rangka memperingati haul Sultanah Nahrasyiyah yang ke 615 Tahun (17 Dzulhijjah 831 Hijriah), tokoh penting dalam sejarah Kesultanan Samudera Pasai, Center for Information of Samudera Pasai Heritage (CISAH) memandu serangkaian kegiatan ziarah dan refleksi sejarah di kompleks makam Sultan-sultan Samudra Pasai (Sumatra Pasai), Gampong Beuringen, dan gampong Krueng Mate Kecamatan Samudera, Aceh Utara, jum’at (13/06/25).
Acara yang berlangsung khidmat tersebut diikuti oleh perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sultanah Nahrasyiyah, dan para duta wisata Aceh Utara.
Dalam kesempatan itu, CISAH hadir sebagai pemandu kegiatan, Sukarna Putra peneliti Cisah memberikan narasi sejarah dan panduan edukatif tentang peran strategis Sultanah Nahrasyiyah dalam pemerintahan Islam awal di semenanjung kawasan Asia Tenggara yang luas ini.
“Haul ini bukan hanya ziarah semata, tapi juga momentum untuk memperkuat literasi sejarah, khususnya tentang kepemimpinan perempuan dalam dunia Islam,” ujar Sukarna Putra.
Rangkaian acara dimulai dengan pembersihan, doa bersama, pemaparan sejarah singkat oleh tim CISAH, juga diskusi singkat tentang kontribusi Sultanah dalam pendidikan dan diplomasi pada abad ke-15. Sultanah Nahrasyiyah dikenal sebagai sosok pemimpin yang adil dan bijaksana serta mencetak sejarah sebagai salah satu sultanah perempuan terawal di dunia Islam.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pelestarian sejarah lokal dan penguatan identitas budaya Aceh di kalangan generasi muda. CISAH menegaskan komitmennya untuk terus menghidupkan warisan Samudera Pasai melalui kegiatan akademik, kultural, dan spiritual.
Abel Pasai